Sudah banyak kejadian
ironi mantan atlet Indonesia. Mereka yang pernah mengharumkan nama bangsanya
itu hidup sengsara di tengah kemiskinan. Ada yang mencari nafkah dengan
pekerjaan berupah rendah, ada juga yang hidup bergantung dengan belas kasihan
orang lain. Terus terang saya sangat prihatin akan keadaan ini.
Biasanya, orang-orang
meyalahkan pemerintah yang kurang menghargai jasa mereka. Ini bisa dipahami.
Saya juga menyayangkan mengapa orang-orang yang pernah membela bangsanya malah
kemudian hidup sengsara. Negara sudah seharusnya memberi perhatian pada mereka.
Perhatian bukan berarti
(hanya) uang. Perhatian dapat juga berupa kepercayaan atau memberikan
keterampilan. Mungkin saja para atlet itu tidak memiliki keahlian atau
keterampilan lain selain olahraga yang digelutinya. Itu membuat mereka gagap
ketika terjun ke masyarakat.
Bisa saja sebenarnya
para atlet itu mendapatkan harta yang cukup selama karirnya. Namun karena tidak
tahu cara mengelola uang, maka uang itu habis dan tidak bisa menjamin masa
depannya sendiri. {ST}