Ana

Senin, 16 Mei 2016

Supir Taksi yang Mencurigakan




            Malam itu, saya memarkir si Mocil, mobil kecil saya, di pelataran sebuah toko. Sempat ada pikiran apakah mungkin sang pemilik toko akan terganggu karena tujuan saya bukanlah ke toko itu. Saya rencananya mau makan di dekat tempat itu. Lagipula, toko itu tutup karena sudah malam.
            Setelah makan, saya segera kembali ke parkiran mobil. Rasanya saya ingin cepat-cepat pulang karena sudah lelah berkegiatan seharian. Keinginan pulang makin bertambah karena kekenyangan. Namun, keinginan itu tidak dapat segera terwujud. Di belakang mobil saya ada mobil lain yang terparkir. Mobil itu adalah taksi. Angkutan umum berargo itu terparkir tanpa supir. Mobil ini membuat saya tidak bisa keluar.
            Saya dan adik saya menunggu selama beberapa lama. Kami memainkan telepon seluler kami. Setelah beberapa lama, kami menjadi gelisah karena sudah terlalu lama menunggu. Saya, yang memang tidak suka menunggu memilih mencari kegiatan lain supaya tidak bosan. Adik saya mencoba menelpon operator taksi itu untuk menemukan supir mobil itu.
             Operator taksi itu memberikan servis yang baik kepada adik saya yang memerlukan informasinya. Yang aneh justru supir taksinya. Menurut informasi dari operator, sang supir sedang berada di dalam kendaraannya dan tidak sedang berada di jalan tempat kami menemukan mobilnya.
            Setelah cukup lama menunggu, akhirnya supir taksi itu datang juga. Ia mengenakan pakaian hitam. Itu adalah sebuah kejanggalan. Supir taksi berwarna biru itu seharusnya berpakaian biru. Saya tahu pasti hal itu karena sudah cukup lama mengamati tentang operator taksi ini. Supir itu tanpa merasa bersalah langsung masuk ke dalam mobilnya dan…pergi. Sekian. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini