Berita tentang
perkembangan internet cukup menarik perhatian saya. Kali ini artikel yang saya
baca adalah tentang penipuan lewat internet. Penipuan lewat internet di Indonesia
cukup tinggi. Baik pelaku maupun korbannya adalah orang Indonesia. Hal ini
membuat saya prihatin.
Dalam beberapa tulisan
saya, saya berkali-kali mengatakan kalau internet bukanlah sesuatu yang jahat.
Internet itu sifatnya netral, sama seperti air dan api. Menjadi jahat atau baik
tergantung cara mengelolanya. Demikian juga halnya dengan penipuan lewat
internet itu.
Kebanyakan penipuan
lewat internet terjadi lewat media sosial. Korbannya kebanyakan perempuan. Ada
banyak orang yang tertipu karena teman barunya sangat menarik menawan hati.
Paling tidak, kesan yang ditampilkan seperti itu.
Saya sepertinya pernah
beberapa kali menjadi sasaran penipuan. Beberapa contact yang saya terima mengatakan kalau saya menerima hibah dana,
mendapatkan investasi, dll. Ada juga yang mengaku tentara yang sedang mencari
istri. Kalau soal yang terakhir ini, saya betul-betul tidak berminat.
Beberapa orang yang
tertipu mengaku terbuai dengan semua rayuan yang disampaikan. Kebanyakan dari
mereka dapat dikatakan tidak memiliki banyak pengetahuan tentang internet. Saya
rasa yang diperlukan untuk menangkal penipuan ini tidak hanya pengetahuan
tentang internet. Kita juga harus mengenal logika. Kebanyakan penipuan itu dari
awalnya tidak logis. Kebanyakan menjajanjikan solusi mudah untuk banyak
masalah. Secara akal sehat, sesuatu yang seperti itu tidak mungkin.
Selain pengetahuan,
kita juga perlu menghilangkan keserakahan, sifat yang menginginkan
sebanyak-banyaknya dengan aksi yang seminimal mungkin. Ini sebenarnya
manusiawi. Saya juga pernah bahkan sering menginginkan seperti itu. Nah, sifat
inilah yang harus dipadukan dengan logika.
Dengan makin
berkembangnya internet di Indonesia, saya harap makin banyak orang yang
menggunakannya untuk kebaikan. Walaupun begitu, saya harap semua orang wasapada
supaya tidak ada yang tertipu lagi. {ST}