Kelereng adalah bola kecil berbahan
kaca atau plastik untuk mainan anak-anak. Kelereng
ternyata dimainkan oleh anak-anak di seluruh dunia. Tentu saja namanya
berbeda-beda, cara memainkannya pun berbeda, tetapi bentuknya mirip.
Saat ini, kelereng
sudah tidak lagi menjadi mainan favorit anak-anak. Orang-orang yang mengaku
pernah bermain kelereng pasti sudah dapat ditebak umurnya. Sekarang ini ada
cukup banyak orang yang menjadikan kelereng sebagai koleksi demi mengenang masa
lalu.
Kelereng
adalah salah satu mainan saya saat kecil dulu.
Cara memainkannya biasanya bersama teman yang lain. Ada beberapa cara
memainkannya. Yang pertama dengan mengetek kelereng lawan. Mengetek itu seperti
menyentil atau menembak kelereng ke arah kelereng lawan. Kalau kena, maka
kelereng itu akan menjadi milik kita. Cara kedua adalah dengan membuat lubang
di tanah. Pemain bergiliran mencoba memasukkan kelereng ke lubang itu.
Pemenangnya adalah yang berhasil memasukkan kelereng lebih dulu.
Entah mengapa peminat permainan kelereng saat saya kecil dulu lebih
banyak anak laki-laki. Saya pun lebih banyak bermain kelereng bersama mereka. Kami
membentuk geng kelereng. Dalam geng ini selalu ada jagoan kelereng. Jagoan
kelereng bukanlah orang yang suka berantem atau membela diri. Jagoan kelereng
adalah orang yang paling banyak memiliki kelereng. Saya belum pernah menduduki
tahta jagoan kelereng ini.
Dalam sebuah acara yang ada permainannya, kelereng menjadi bagiannya.
Cara bermainnya dengan saling oper kelereng menggunakan sendok. Saya dan
teman-teman sangat gembira memainkannya. Semua tertawa riang walaupun tidak ada
yang menjadi pemenang. Tidak ada yang menjadi jagoan kelereng. Saya sempat
memotret kelereng yang diletakkan di dalam mangkok itu. Jepretan itu
membangkitkan kenangan saya akan geng kelereng di masa kecil saya. {ST}