Ana

Kamis, 21 April 2016

Mobil Putih Berstiker Hello Kitty





            Suatu hari, saya dan saudara-saudara menggunakan mobil Grab dengan tujuan dari Grand Indonesia ke rumah kami. Mobil itu tiba tak lama setelah kami pesan. Mobil Avanza itu berwarna putih dan ada stiker Hello Kitty.
            Melihat tampilannya yang imut, saya menduga ini pastilah mobil milik perempuan. Atau mungkin yang menjadi supirnya adalah perempuan. Atau, mungkin juga supirnya memiliki kenalan seorang perempuan imut berhati lembut. Dugaan itu makin kuat karena bagian dalam mobil ini lebih imut lagi.
            Begitu membuka pintu mobil, tercium wangi bunga yang semerbak. Di bagian bawahnya ada semacam karpet berbahan kain. Kesan imut masih ditambah lagi dengan adanya gorden penutup jendela. Imut poll!
            Saya duduk di kursi tengah bersama saudara-saudara saya. Awalnya kami mengobrol ceria. Beberapa menit kemudian, kami semua terdiam karena mabuk. Tepatnya saya yang mabuk.
            Kendaraan imut itu melaju kencang dan berpindah arah sesuka hatinya. Penumpang yang berada di belakang, termasuk saya, terbanting-banting di dalam mobil. Saya yang baru saja makan karena ditraktir, betul-betul menahan diri supaya tidak muntah.
            Sang supir menjalankan kendarannya tanpa memikirkan kenyamanan penumpangnya sama sekali. Dia juga melanggar beberapa rambu lalu lintas. Saya sampai tidak yakin apakah dia sebenarnya bisa menyetir. Yang jelas, saya yakin sekali kalau dia bukanlah pemilik mobil putih nan imut itu.
            Setelah merasa betul-betul mual, saya akhirnya menegur supir itu, “Tolong jalannya pelan-pelan aja. Enggak perlu buru-buru!”
            Teguran ditanggapi dengan menginjak rem dan memelankan jalannya kendaraan. Sampai akhirnya kami tiba di tempat berputar balik. Dia kembali menjalankan mobil dengan ugal-ugalan.
            “Tolong, ya, nyetirnya yang bener. Saya mau muntah, nih, di belakang terbanting-banting,” akhirnya saya menegur dengan tegas dan lugas. 
            Tak lama kemudian, kami tiba di rumah. Saya langsung keluar dan duduk di teras rumah. Rasanya betul-betul mabuk. Mual dan nyaris muntah. Enggak nyangka mobil seimut itu yang bawa kaya supir angkot. Pengalaman ini mengingatkan lagi untuk tidak menilai sesuatu hanya berdasarkan penampilannya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini