Ana

Minggu, 03 April 2016

Duduk Dekat Pintu Darurat




            Saya hampir tidak pernah duduk dekat pintu darurat di pesawat. Saya memang tidak mau memilih tempat duduk dekat pintu darurat. Kalaupun tidak punya pilihan lagi, biasanya saya akan dipindahkan oleh pramugari. Ada kebijakan atau peraturan di pesawat untuk menempatkan para pemuda bertubuh tegap di dekat pintu darurat.
            Kebijakan ini bukan tanpa alasan. Semua orang pasti sudah dapat menebak alasannya. Tentunya orang-orang itu disiapkan untuk keadaan darurat. Bila sampai terjadi kecelakaan, mereka dapat membantu awak pesawat untuk menyelamatkan penumpang. Alasan ini juga disampaikan oleh pramugari kepada orang yang duduk di dekat pintu darurat.
            Dalam penerbangan saya yang terakhir, saya mendapatkan tempat di dekat pintu darurat. Ini bukanlah tempat pilihan saya, namun saya sudah sangat bersyukur mendapatkan tempat duduk itu. Baca juga: Maskapai yang Sering Terlambat
            Saya tidak meminta perpindahan tempat duduk. Pramugari pun tidak memindahkan saya. Sepertinya saya cukup memenuhi kriteria sebagai penjaga pintu darurat. Mungkin pramugari itu melihat tubuh saya cukup kekar dan pasti mampu membuka pintu itu. Selain saya, ada beberapa pemuda yang cukup kekar. Beberapa bahkan berpenampilan semi militer.
            Sebelum tinggal landas, pramugari memberikan brifing kepada orang-orang yang duduk di dekat pintu darurat. Brifingnya tidak lama. Intinya kami diminta membantu awak pesawat untuk menyelamatkan semua penumpang. Selebihnya, kami diminta membaca kartu petunjuk keselamatan yang khusus hanya untuk penumpang di dekat pintu darurat. Sepertinya hanya saya yang membaca dengan seksama. Yang lainnya tidak terlalu peduli dengan tulisan kecil-kecil itu. Bahkan ada yang menjadikannya kipas. Syukurnya penerbangan kami berjalan lancar. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini