Hari Selasa tanggal 22 Maret 2016
itu adalah hari yang mengejutkan kami semua. Kami mendapat kabar kalau Mamah
ditabrak oleh pengendara sepeda motor di depan rumah kami. Ketika kami menerima
kabarnya, Mamah sudah dibawa ke UGD dengan ditemani oleh beberapa kerabat.
Orang yang menabrak Mamah adalah
seorang mahasiswi yang kurang berhati-hati. Kabarnya dia tidak bertanggung
jawab atas akibat perbuatannya ini. Ya, dia ngabur. Mamah pun tidak terlalu
mempermasalahkannya. Mungkin tidak ada gunanya menuntut orang yang tidak
bertanggung jawab ini.
Akibat tabrakan itu, Mamah mengalami
luka di bagian tangan dan kakinya. Punggungnya sakit. Kemungkinan ada ototnya
yang tertarik. Beberapa bagian tubuhnya memar. Mamah juga mengalami vertigo.
Yang paling membuat kami khawatir adalah dia tidak ingat bagaimana kejadian dia
sampai tertabrak.
Dua hari setelah kejadian itu, saya
datang ke Palangkaraya, kota tempat Mamah berada saat itu. Keadaan Mamah sudah
membaik, namun masih perlu waktu untuk pemulihannya. Penyakit diabetes Mamah
membuat luka-lukanya lebih lama sembuh dibandingkan dengan orang normal.
Kami semua cukup lega karena keadaan
Mamah membaik. Semoga saja Mamah bisa pulih seperti sedia kala. Semoga saja
penabraknya menjadi lebih hati-hati ketika sedang membawa kendaraan. {ST}