Sesaat setelah duduk di dalam taksi,
saya langsung mengambil majalah yang berada di kantong belakang tempat duduk
supir. Majalah itu menarik perhatian saya karena sampulnya. Sampulnya adalah
gambar seorang perempuan yang sedang memainkan sape. Perempuan bermata sipit
itu mengenakan baju berbahan manik-manik, khas Dayak.
Isi majalah ini cukup menarik.
Isinya tentang operasional taksi itu dan beberapa artikel feature. Ada juga
profil seorang gitaris yang baru-baru ini konser di BBJ. Saya membacanya dengan
seksama. Namun belum selesai membacanya, saya sudah sampai di tujuan.
Saat ini, perusahaan taksi ini pasti
sedang menghadapi tantangan persaingan dengan tranportasi berbasis aplikasi
online. Saya menuliskan catatan ini selain karena terkesan pada sampulnya, juga
karena sejarah. Majalah ini sangat mungkin akan menjadi sejarah. Apabila
keuntungan mereka berkurang, bisa jadi majalah yang saya baca ini akan menemui
akhirnya. {ST}