Kondisi Mamah setelah tertabrak
sepeda motor menjadi bahan perbincangan setiap kali kami bertemu dengan orang.
Cukup banyak orang yang menyesalkan kaburnya si penabrak yang tidak bertanggung
jawab. Ini menjadi catatan tersendiri bagi kecilnya nyali orang-orang yang
sudah melakukan kesalahan itu.
Seorang ibu, yang saya temui dalam
perjalanan ke pasar, bercerita kalau dia juga pernah ditabrak. Ibu ini bahkan
pernah ditabrak 2 kali. Yang kali terakhir, dia harus dirawat selama sebulan di
rumah sakit. Perawatan itu memerlukan banyak biaya, sedangkan sang penabrak
tidak bertanggung jawab. Penabrak itu kabur.
Keluarga ibu ini tidak terima dengan
kaburnya penabrak ibu itu. Mereka mencarinya sampai ketemu. Ternyata
penabraknya adalah seorang anak kecil, baru kelas 5 SD. Anak itu menangis
ketika ditanya tentang kejadian tabrakan itu. Akhirnya keluarga ibu itu tidak
menuntut pertanggungjawaban dari si penabrak.
Ibu itu prihatin karena anak sekecil
itu sudah mengemudikan sepeda motor. Tabrakan itu adalah bukti bahwa anak itu
tidak cukup cakap mengendalikan sepeda motor. Saya juga prihatin mendengarnya.
Semoga tidak terulang lagi.
Anak-anak kecil, walaupun bertubuh
besar, sebenarnya belum cukup umur untuk mengendalikan kendaraan bermotor. Hal
ini jarang disadari oleh orang tua. Kadang-kadang orang tua memberikan izin
kepada anaknya yang dianggap sudah cukup besar tanpa menimbang faktor
keselamatan. Perlu usaha keras untuk membentuk kesadaran masyarakat tentang
keselamatan di jalan. {ST}