Sudah beberapa tahun ini harga rotan
anjlok. Terutama untuk harga rotan mentah dan setengah jadi. Penurunan harga
itu diduga karena larangan pemerintah untuk mengekspor rotan mentah dan
setengah jadi. Padahal selama ini pendapatan terbesar petani rotan adalah dari
ekspor rotan mentah yang digunakan untuk furnitur. Banyak petani rotan yang
pendapatannya berkurang bahkan hilang.
Saya tidak terlalu mengikuti
kebijakan pemerintah itu. Kebijakan ini tentunya memiliki dasar yang sudah
dipertimbangkan. Mungkin saja dasarnya adalah pemberdayaan masyarakat Indonesia.
Mungkin tujuannya agar pengolahan rotan dilakukan oleh orang Indonesia sehingga
nilai tambahnya bisa dirasakan oleh rakyat Indonesia, bukan pihak asing yang
mengolahnya untuk kemudian dijual kembali ke Indonesia.
Saya menulis catatan ini karena
merasa memiliki keterkaitan. Baru-baru ini saya ada membaca sebuah artikel di
koran. Dalam artikel tersebut diberitakan banyak petani rotan yang terpaksa
beralih profesi. Banyak pula yang menjual lahannya. Ada pula yang beralih
menjadi petani kelapa sawit. Kebanyakan dari mereka adalah warga Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Selatan. Saya adalah seorang yang dilahirkan di
Kalimantan Selatan dan dibesarkandi Kalimantan Tengah. Itulah sebabnya saya
merasa terkait dengan rotan.
Beberapa tahun yang lalu, saya
sempat merintis bisnis kecil-kecilan. Salah satu barang yang menjadi bagian
bisnis itu adalah kerajinan dari rotan. Pemasukan dari kerajinan ini lumayan,
lo. Ada saat-saatnya kontribusi terbesar pemasukan adalah dari kerajinan rotan.
Lampit (tikar rotan) adalah penyumbang kontribusi terbesar.
Kalau rotan yang ada diolah menjadi
kerajinan yang banyak pembelinya, tentunya akan ada pergerakan ekonomi. Yang
mendapatkan rezeki tidak hanya petani rotan, tetapi juga perajin dan
penjualnya. Yang menjadi perjuangan adalah pembelinya. Perlu perjuangan panjang
untuk memasarkan kerajinan rotan. Sepertinya saya juga harus turut serta
memikirkan hal ini. Entah bagaimana caranya. Tentunya nanti akan saya bagikan
caranya di blog ini. {ST}
Baca juga: