Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah
kartu yang diberikan Pemprov DKI Jakarta untuk bantuan sekolah bagi anak yang
orang tuanya kurang mampu. Kartu ini menjadi salah satu jurus kampanye calon
gubernur DKI Jakarta yang sekarang telah menjadi presiden itu.
Setelah terpilihnya gubernur dan
wakilnya, saya tidak lagi mengikuti perkembangan KJP. Kehidupan saya memang
tidak terkait secara langsung dengan KJP. Saya sudah lulus sekolah. Kalaupun
melanjutkan sekolah lagi, sepertinya saya juga tidak akan menggunakan KJP.
Beberapa waktu yang lalu, saya
mendengar ada penyalahgunaan KJP oleh beberapa oknum. Dana yang disediakan
untuk pemegang KJP awalnya bisa dicairkan. Dana inilah yang kemudian
disalahgunakan oleh beberapa orang. Cukup banyak orang tua yang kemudian
mengambil dana KJP anaknya dan kemudian digunakan untuk kepentingan lain.
Kartu ini kabarnya dapat digunakan
di toko-toko tertentu. Salah satunya adalah toko buku besar yang jaringannya
banyak sekali. Tinggal tunjukkan kartu ini untuk membeli perlengkapan sekolah.
Harga barang akan didebet dari saldo kartu. O ya, harga barangnya juga mendapat
diskon, lo.
Baru kali ini saya berpikir,
kebutuhan sekolah itu sebenarnya tidak semuanya bisa didapatkan di toko buku
itu. Hampir semua anak sekolah di negeri ini harus mengenakan seragam sekolah.
Seragam sekolah ini tidak gratis. Demikian pula dengan sepatunya. Saya ingat,
orang tua saya dulu sering ngomel ketika waktunya ganti seragam, karena
biayanya besar. Tentunya ada pula toko seragam sekolah dan sepatu yang menerima
KJP.
Toko-toko buku yang jaringannya banyak sekali itu pun belum tentu dapat dijangkau oleh semua kalangan. Kebanyakan toko buku itu berada di pusat perbelanjaan. Tempat-tempat seperti ini biasanya berada cukup jauh dati pemukiman orang yang memerlukan KJP.
Toko-toko buku yang jaringannya banyak sekali itu pun belum tentu dapat dijangkau oleh semua kalangan. Kebanyakan toko buku itu berada di pusat perbelanjaan. Tempat-tempat seperti ini biasanya berada cukup jauh dati pemukiman orang yang memerlukan KJP.
Suatu kali saat pergi ke pasar, saya
menemukan kios dengan tulisan “menerima KJP”. Saya senang sekali ketika melihat
tulisan itu. Ternyata toko dan kios yang menerima KJP itu benar-benar ada. Semoga saja toko-toko itu dapat mendukung anak-anak di Jakarta supaya menjadi anak pintar, seperti yang menjadi tujuan Kartu Jakarta Pintar. {ST}