Ana

Senin, 22 Februari 2016

Memotret Penjual HP Bekas




            Untuk melengkapi sebuah tulisan, saya memerlukan potret penjual HP bekas. Ternyata foto seperti yang saya inginkan ini tidak ada di dokumentasi foto kami. Padahal, kejadian jual beli HP bekas adalah kejadian yang biasa di kota ini. Mungkin karena saking biasanya sampai tidak ada yang memotretnya karena menganggapnya tidak penting.

            Pada suatu siang yang cerah, saya berkunjung ke Roxy di Grogol, Jakarta Barat. Tempat ini terkenal sebagai pusatnya telepon seluler. Paling tidak itulah kenyataan beberapa tahun yang lalu. Sekarang ini pusat perbelanjaan dengan fokus jual beli telepon genggam sudah banyak sekali. Walaupun demikian, ternyata Roxy masih seperti yang dulu.

            Setiba di pusat perbelanjaan ini, saya langsung menyampaikan tujuan saya kepada petugas keamanan. Ternyata hasilnya tidak seperti yang saya harapkan. Saya tidak diperbolehkan memotret di dalam gedung itu. Alasannya karena peraturannya memang seperti itu. Setahu saya, di beberapa gedung memang ada peraturan untuk tidak memotret tanpa izin. Nah, yang ini, kan, saya minta izin. Hanya saja yang dimintai izin tidak memberikan izin.

            Menurut saya, peraturan ini agak ketinggalan zaman dan kemungkinan dilanggar setiap hari. Bayangkan saja, gedung itu dipenuhi dengan gadget yang dapat digunakan untuk memotret. Tentunya akan selalu ada orang yang memotret baik untuk kepentingan mencoba barang dagangan atau untuk kepentingan lainnya.

            Dalam pengamatan saya hari itu, juga banyak orang yang terlihat sedang memotret. Ada yang memotret dirinya sendiri, ada yang memotret KTP, ada juga yang memotret pembukaan sebuah toko di lantai dasar. Saya akhirnya ikut-ikutan memotret dengan menggunakan HP. Saya juga memotret engkoh-engkoh yang sedang menanti datangnya penjual dan pembeli. Engkoh ini membuka kios jual beli HP bekas. Foto ini kemudian menjadi pelengkap bagi artikel saya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini