Akhir-akhir ini saya membaca kembali
cerita Sherlock Holmes. Cerita yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle ini
menceritakan tentang seroang detektif cerdas bernama Sherlock. Hampir dalam
setiap ceritanya menggunakan sudut pandang sahabat sang detektif, Dokter John
Watson.
Cerita detektif ini setting-nya pada permulaan akhir tahun
1800-an sampai awal 1900-an. Saat itu belum banyak kendaraan bermotor. Dalam
beberapa kisahnya, sang detektif menggunakan kereta kuda sebagai kendaraannya.
Untuk berkirim pesan, detektif kurus ini menggunakan surat dan telegram. Telegram
yang dimaksud benar-benar telegram yang dikirim dengan kawat itu, bukan
aplikasi chating jaman sekarang.
Membaca kejadulan cerita ini justru
membuat kagum. Dengan peralatan yang sederhana, detektif ini bisa memecahkan
banyak kasus. Sebenarnya yang lebih mengagumkan adalah penulisnya. Sang penulis
adalah pencipta tokoh ini. Dia bisa membuat misteri dan penyelesaiannya
sekaligus. Menurut saya pemikirannya sangat canggih. Salut untuk Sir Arthur. {ST}