Ana

Minggu, 07 Februari 2016

Calon Laptop Papah




            Beberapa hari yang lalu, Papah berkata kalau ia ingin punya laptop. Tentu saja untuk menggunakannya, ia mau belajar dulu. Saya sangat senang mendengarnya. Ini adalah kemajuan besar yang saya sambut dengan gembira.
            Papah dapat dikatakan orang yang gagap teknologi. Dia tidak (mau) mengikuti perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat cepat. Contohnya saja teknologi telepon seluler. Sampai sekarang Papah masih bertahan dengan telepon kecil bertombol yang hanya digunakan untuk menelpon. Rasa-rasanya Papah juga sangat jarang mengirim SMS. Dia juga tetap bertahan dengan telepon kecil itu walaupun sudah dibelikan telepon pintar yang lebih canggih.
            Laptop yang mau Papah beli katanya untuk mengetik tulisannya. Ini juga membuat saya cukup senang. Selama ini, tulisan tangan Papah diketik oleh orang lain. Papah selalu beralasan tangannya “cacat”. Ya, tangan kiri Papah memang agak berkurang kemampuan geraknya karena stroke. Namun itu sebenarnya tidak terlalu membatasi bila kegiatannya adalah mengetik. Saya juga pernah mengetikkan tulisan Papah. Cukup sering Papah pergi ke tempat rental komputer untuk meminta orang lain mengetikkan tulisannya. Sekarang tempat rental ini sudah digusur.
            Menulis, atau lebih tepatnya menuangkan pikiran dalam bentuk tertulis, adalah kegiatan yang sangat cocok untuk orang yang sudah pensiun. Selain menjadi semacam terapi supaya tidak depresi, cara ini juga untuk melestarikan pemikirannya. Saya pernah membaca atau mendengar tentang hal ini entah di mana. Cara ini konon kabarnya cukup ampuh selama berabad-abad.
            Rencananya, saya akan membantu Papah supaya dapat menggunakan laptopnya dengan baik. Mungkin langkah awalnya dengan mengenalkannya pada laptop kecil yang biasa saya gunakan. Walaupun nantinya akan sedikit berbeda dengan laptop barunya, namun prinsip kerjanya sama. Mungkin pula perlu waktu untuk membuatnya terbiasa menggunakan laptop.
            Saya jadi membayangkan Papah akan menuliskan apa saja seperti anaknya ini. Papah akan punya blog sendiri yang ada update-nya setiap hari. Setelah 70 tahun hidup di dunia ini, tentunya Papah punya banyak sekali cerita. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini