Ana

Rabu, 13 Januari 2016

Tiga Hari Kehilangan Jam Tangan




            Beberapa waktu yang lalu, saya kehilangan jam tangan saya. Saya sebenarnya yakin, jam tangan saya itu cuma terselip atau lupa meletakkannya di mana. Namun saya tidak bisa menemukannya selama beberapa hari. Mengapa saya yakin tidak hilang? Karena saya selalu meletakkannya di tempat yang itu-itu saja. Apalagi selama ini saya tidak pergi-pergi ke luar kota. Akibat kehilangan itu, terpaksa saya tidak memakai jam tangan selama beberapa hari.
            Ternyata mengubah kebiasaan memang tidak mudah, ya. Saya yang terbiasa menggunakan jam tangan merasa agak kagok karena tidak menggunakannya selama beberapa hari. Beberapa kali saya melihat ke pergelangan tangan saya itu. Kadang-kadang, saya juga merasa ada yang kurang atau hilang dari tangan saya.
            Saya menemukan jam tangan saya di pergelangan kursi kayu di rumah kami. Sepertinya saya melepaskannya beberapa saat setelah mencuci tangan. Kadang-kadang, saya memang melepaskan jam tangan setelah mencuci tangan. Itu karena ada air yang terjebak di pergelangan. Rasanya agak lembab dan tidak nyaman.
            Setelah 2 hari tidak memakai jam tangan, saya mulai membongkar laci tempat penyimpanan jam tangan saya. Di laci ini ada beberapa jam tangan yang pernah saya miliki. Semuanya dalam keadaan mati. Saya juga tidak pernah mengganti baterainya, sih. Dengan demikian, jam-jam tangan itu tidak bisa dipakai.
            Sempat terpikir untuk membeli baru saja di toko online. Saya memang sudah melihat-lihat situs toko online, sudah mengincar pula beberapa jam tangan. Apalagi di awal tahun ini banyak toko online yang sedang promosi dan memberikan diskon cukup besar.
            Setelah 3 hari tanpa jam tangan, sebenarnya saya sudah agak terbiasa. Ada ebberapa petunjuk waktu yang menjadi sasaran lirikan saya. Kalau sedang mengetik, saya akan melirik ke pojokan layar monitor. Kalau sedang di mobil, saya akan melihat ke penunjuk waktu yang ada di radio saya. Jam-jam dinding juga makin sering saya pandang. Layar HP yang menunjukkan tanda waktu juga lebih sering saya lihat.
            Setelah terbiasa dengan semuanya itu, saya melihat penglihatan yang cemerlang. Ini benar-benar dalam arti yang sebenarnya. Jam tangan saya yang berbahan stainless steel memantulkan cahaya lampu yang membuat mata saya silau. Saya menelumaknnya tergantung di lengan kursi tamu rumah kami. Saat membuat catatan ini, jam tangan itu telah kembali melingkar di pergelangan tangan saya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini