Ana

Kamis, 07 Januari 2016

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)




            RPTRA (baca: erpetra) menjadi bagian dari berita ibukota di tahun 2015 yang lalu. Gubernur DKI Jakarta, Ahok, meresmikan cukup banyak RPTRA dengan bantuan CSR dari beberapa perusahaan. RPTRA juga dicurigai sebagai sarana kampanye menjelang pemilihan gubernur pada tahun 2017. Nah, kalau yang ini, sih, bukan pandangan saya, lo.
            Saya mengenal RPTRA juga belum lama ini, kok. Tadinya saya kurang peduli, apalagi menggunakan singkatan yang banyak konsonannya gitu. Males mengingatnya. Males juga rasanya mencari tahu makhluk apakah itu sebenarnya.
            Saya mengenal RPTRA pada kunjungan saya ke Balai Kota Jakarta saat mendampingi anak-anak delegasi Konfa 2015. Saat itu, bapak pejabat di sana menyampaikan tentang RPTRA, sebuah ruang terbuka tempat anak-anak bisa bermain dengan aman. Di Jakarta, ruang terbuka sebagai ruang bermain anak jumlahnya sangat terbatas. Di beberapa tempat, bahkan tidak ada sama sekali. Anak-anak kecil banyak yang bermain di jalanan.
            Waktu kunjungan itu, belum banyak RPTRA yang diresmikan. Rasanya baru ada 3. Yang lainnya sedang dalm proses pembangunan. RPTRA yang direkomendarikan untuk dikunjungi adalah RPTRA Cideng. Rombongan kami tidak jadi mengunjungi RPTRA ini. Sampai sekarang pun saya belum kesampaian mengunjungi RPTRA.
            Konsep RPTRA itu bagus, lo. Di tempat ini ada ruang terbuka untuk bermain bagi anak-anak, dilengkapi juga dengan fasilitas permainannya. Ada juga ruangan serba guna yang bisa disewa untuk hajatan warga. Ruang terbuka ini juga akan dilengkapi dengan wifi, bisa internetan gratis. Ada juga RPTRA yang dilengkapi dengan taman baca. Keren, kan?
            Bermain di luar rumah dan beraktivitas fisik itu penting bagi anak-anak. Mengenal lingkungan sekitar itu baik bagi pertumbuhan anak-anak. Itu kalau dilihat dari mata orang dewasa. Bagi seorang anak, bermain di ruang terbuka akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Anak-anak juga bisa bertemu dengan anak-anak sebayanya.
            Saya langsung memberikan dukungan saya pada pembangunan RPTRA ketika melihat konsep yang dipaparkan oleh bapak pejabat di Balai Kota itu. Mohon maaf, saya lupa namanya siapa. Hmm… Kalau mau sih saya bisa mencari namanya di catatan resmi saya, tetapi kayanya enggak penting-penting amat, yah. RPTRA yang menjadi nyata lebih penting.
            Pak Gubernur memiliki rencana untuk membuat ratusan RPTRA di seluruh penjuru DKI Jakarta. Anak-anak kecil dapat beramin dengan aman di tempat ini. Saya menyambut rencana ini dengan riang. Beberapa RPTRA bahkan sudah diresmikan di tahun 2015. Semoga saja fasilitas yang bagus ini dapat terpelihara dengan baik, ya. Salah satu masalah terbesar penduduk di Indonesia adalah kurang bisa memelihara. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini