Ana

Rabu, 06 Januari 2016

Reptil Tanpa Ular (?)




            Di akhir tahun 2015, saya mendapat tugas menulis tentang dinosaurus. Dinosaurus, reptil bertubuh besar yang pernah menguasai Bumi itu sekarang telah punah. Satu-satunya cara untuk menulis pengetahuan tentang dinosaurus adalah belajar. Belajar bisa dilakukan dengan membaca atau melihat videonya.
            Dinosaurus adalah reptil. Belajar tentang dinosaurus artinya mau tidak mau harus belajar tentang reptil. Saya memulainya dengan belajar tentang kura-kura. Tidak banyak pengetahuan tambahan yang saya dapat dari belajar tentang kura-kura ini. Itu karena sudah banyak yang saya ketahui. Keluarga kami adalah penggemar kura-kura. Kami sudah memelihara kura-kura selama beberapa keturunan.
            Belajar reptil artinya belajar tentang buaya, kadal, dan ular. Nah, yang ular ini, nih, yang perjuangan. Entah mengapa, saya memiliki rasa permusuhan dengan ular. Mungkin itu adalah permusuhan abadi antara perempuan dan ular seperti yang tertulis dalam kisah Hawa di Taman Eden. Atau mungkin juga karena trauma tertentu. Yang jelas, saya tidak suka ular. Kalau kebetulan bertemu, saya tidak bisa berjanji akan bersikap manis seperti ketika bertemu dengan anjing. Ular kecil yang pernah bertemu saya di halaman rumah, nasibnya sangat mengenaskan. Badannya menjadi gepeng setelah saya gebuki dengan sapu.
            Rasa jijik dan semangat menyerang ular itu timbul juga ketika saya sedang membaca tentang reptil bagian ular. Rasa itu makin menjadi-jadi ketika melihat gambar ular. Sampai saat ini, saya masih menunda pelajaran tentang ular itu. Saya memilih belajar tentang reptil yang lainnya dulu. Sepertinya makhluk tak berkaki itu tidak akan menjadi bagian dari tulisan saya yang akan terbit di bulan Januari 2016 itu. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini