Ana

Senin, 11 Januari 2016

Nak Sedang Watching TV




            Salah satu bagian dari tugas saya sehari-hari adalah membaca karya tulis anak-anak. Dari tulisan mereka ini, saya tahu beberapa tren yang terjadi di kalangan anak-anak SD. Salah satu tren yang sepertinya cukup lama terjadi di negeri ini adalah menggunakan bahasa yang dicampur-campur dengan bahasa asing. Sepertinya ada yang menganggap hal seperti ini keren. Kalau menurut saya, sih, hmmm… norak.
            Salah satu karya yang saya baca pagi ini cukup membuat saya terbengong-bengong. Tulisan itu mencampur-campurkan bahasa Indonesia, Inggris, dan Malaysia. Frase yang paling saya ingat adalah “nak sedang watching TV”. Entah apa maksudnya frase itu.
            Saya sempat berniat memperbaiki tulisan anak ini, namun akhirnya saya tunda dulu. Masih ada ribuan naskah yang antre minta dibaca. Saya berjanji pada diri sendiri supaya bisa menyediakan waktu untuk memperbaiki karangan anak ini. Tentu saja dengan harapan supaya dia bisa belajar kalau mencampuradukkan bahasa macam gitu enggak keren.
Yang keren itu adalah menguasai bahasanya. Dalam hal ini berarti bisa berbahasa Indonesia, Inggris, dan Malaysia. Bisa itu artinya fasih dalam bahasa itu, bukannya mencampurkannya dengan bahasa lain. Dengan mencampuradukkan kesannya tidak menguasai banget. Dan itu artinya enggak keren! {ST}

Popular Posts

Isi blog ini