Pada liburan akhir tahun 2015 yang
lalu, saya membaca ulang buku Harry Potter. Buku-buku karangan JK Rowling ini memang
menempati rak buku saya. Saat saya temukan kembali, buku-buku tebal itu sudah
tertutup oleh aneka buku lainnya. Saya mengambil buku pertama sambil merapikan
buku-buku lainnya.
Buku pertama ini ternyata bisa saya
habiskan dalam 1 hari liburan. Saya kemudian melanjutkan membaca buku yang
seterusnya. Saat membuat catatan ini, saya sudah selesai membaca buku ke-5, The
Order of The Phoenix. Buku tebal itu menemani saya hampir selama seminggu ini.
Membaca ulang kisah terkenal itu
membuat saya kembali masuk ke dalam dunia penyihir. Saya kembali bertemu Harry
dan teman-temannya. Saya juga bertemu dengan guru-gurunya. Kali ini semua
bayangan itu agak lebih jelas karena cerita ini sudah difilmkan. Orang-orang
yang ada dalam bayangan saya tidak lagi karangan saya sendiri, tetapi karakter
yang ada di film.
Membaca buku ini memang membuat
penasaran. Rasanya tidak sabar untuk terus membaca ceritanya. Mungkin itu pula
sebabnya saya bisa membaca cukup banyak. Membaca 5 buku tebal dalam waktu 3
minggu adalah waktu yang singkat. Beberapa bukunya bahkan bukan hanya tebal,
tetapi tebal banget.
Buku ke-6 tidak saya temukan di rak
buku saya. Saya tidak ingat apakah saya pernah memiliki buku ke-6 dan ke-7. Kalau
tidak ditemukan juga, mungkin saya akan meminjam saja. Rasanya sayang juga
membeli buku yang sebelumnya sudah pernah saya baca. {ST}