Hari Sabtu,
23 Januari 2016 yang lalu saya bertemu dengan Bapak Wowon Hidayat. Pak Wowon
adalah Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pak Wowon hadir dalam acara yang sama dengan yang saya hadiri. Saat itu, dia
menyampaikan pidato mewakili Mendikbud, Bapak Anies Baswedan.
Saat itu,
saya baru tahu ternyata ada gerakan nasional membaca selama 15 menit sehari.
Gerakan ini diwajibkan bagi anak sekolah dasar. Gerakan yang digagas oleh Pak
Menteri ini disambut gembira oleh Pak Dirjen. Dia melaksanakan tugasnya dengan
senang hati untuk menyampaikan kepada seluruh sekolah dasar di negeri ini.
Untuk
mewujudkan gerakan ini ternyata tidak mudah. Selain mengubah kebiasaan, juga
karena minimnya bahan bacaan. Kebiasaan membaca adalah kebiasaan baru. Generasi
sebelumnya, generasi orang tua anak-anak SD itu, kemungkinan bukan orang yang
terbiasa membaca, walaupun bisa membaca. Di negeri ini membaca adalah pilihan,
bukan kewajiban. Dan tidak banyak orang yang memilih untuk membaca sebagai
sebuah kebiasaan.
Menurut
survei, orang Indonesia yang membaca perbandingannya 1 : 1000. Hanya ada 1
orang yang suka membaca di antara 1000 orang. Sangat sedikit, dan juga sangat
langka. Saya termasuk orang yang cukup langka. Saya membaca setiap hari karena
saya memang suka membaca.
Gerakan
membaca 15 menit ini pelaksanaannya diserahkan kepada pihak sekolah. Umumnya
kegiatan membaca diadakan pada pagi hari sebelum kegiatan belajar dimulai.
Anak-anak boleh membaca apa saja yang mereka inginkan., tidak harus bahan
pelajaran. Artinya mereka juga boleh membaca buku cerita. Dengan adanya gerakan
ini anak-anak diharapkan dapat memiliki kebiasaan membaca.
Kewajiban
untuk membaca telah diterapkan di beberapa negara. Jepang, Amerika Serikat, dan
Inggris adalah beberapa negara yang saya ingat mewajibkan warga negaranya untuk
membaca. Saya rasanya pernah menuliskan di blog ini tentang kebiasaan membaca
di Jepang. Pada tahun 1945, negara ini tidak kalah hancurnya dengan negara
kita. Sekarang Jepang sudah jauh lebih maju dan memberi pengaruh pada dunia.
Sedangkan bangsa Indonesia?
Saya yakin
kebaisaan membaca akan memampukan orang untuk mengubah dunia. Membaca adalah
salah satu ciri bangsa yang maju. Orang yang banyak membaca akan lebih
menggunakan pikiran yang dianugerahkan padanya. Orang yang banyak membaca
tentunya dapat memilih apa saja yang akan masuk ke dalam pikirannya. Orang yang
banyak emmbaca akan bisa tetap merdeka dengan pikirannya yang terisi. Orang
yang banyak membaca akan menjadi orang yang berguna, menjadi pemimpin bangsa,
tidak cuma orang yang ikut-ikutan arus.
Saya sangat
mendukung gerakan membaca 15 menit ini. Dukungan itu saya nyatakan dengan
mengajak orang lain untuk menyisihkan waktunya untuk membaca setiap hari. Saya
juga akan membuat banyak sekali bahan bacaan untuk anak-anak. Semoga suatu saat
nanti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memberi pengaruh baik pada dunia,
sebagai akibat dari kebiasaan membaca ini. {ST}