Belum
lama ini saya pernah berbagi cerita tentang Mas Daun Bawang di blog ini. Dia
dan pekerjaannya adalah pemandangan yang biasa saya temui di pagi hari. Sudah 2
hari ini, pemandangannya agak sedikit luar biasa. Mas Daun Bawang tidak ada.
Pekerjaannya digantikan oleh seorang lelaki yang sudah tak muda lagi.
Bapak pengganti Mas Daun Bawang itu
memang benar-benar tidak muda lagi. Sudah cukup banyak keriput yang menghiasi
wajahnya. Rambutnya juga diselingi uban cukup banyak. Gerakannya sama sekali
tidak gesit. Dia memotong daun bawang dengan kecepatan kira-kria 3 detik per
potong. Tok tok tok… Lamban sekali. Beda banget dengan kecepatan kerja Mas Daun
Bawang.
“Mungkin dia cuti,” kata adik saya
yang bekerja di bidang HRD. Dugaannya pun “HRD banget”.
“Atau dia izin karena ada perlu,”
duga adik saya keesokan harinya. Sekali lagi dugaannya tetap “HRD banget”.
Yeah sebenarnya kami tidak terlalu
perlu memikirkannya. Wong kenal aja enggak. Walaupun tidak kenal, saya berharap
Mas Daun Bawang ini mendapatkan kesempatan dan peluang yang lebih cerah
dibandingkan dengan menjadi pekerja di warung makan. {ST}