Saya sebenarnya tidak terlalu
tertarik mengikuti berita tentang Miss Universe, terutama tentang prosesnya. Kontes
kecantikan ini konon kabarnya lebih mengutamakan brain baru kemudian beauty,
namun kenyataannya enggak demikian. Banyak juga kontestan, bahkan pemenang Miss
Universe yang terbukti tidak mau menggunakan otaknya dengan baik. Brain artinya
otak, kan, yah?
Saya biasanya baru ikut-ikutan
mengikuti beritanya ketika final, saat penobatan Miss Universe yang baru. Acara
ini biasanya dibuat heboh dan keren. Selain menampilkan para kontestan,
biasanya juga diselingi dengan pertunjukan musik. Pada acara ini semua
kontestas seperti menampilkan penampilan terbaiknya.
Penobatan Miss Universe tahun 2015
ini menuai kontroversi. Steve Harvey, sang pembawa acara, salah menyebutkan
nama pemenang kontes kecantikan itu. Parahnya, kesalahan penyebutan itu sudah
dilanjutkan dengan pemberian mahkota dan selempang tanda kemenangan. Tanda
kemenangan ini pun kemudian harus dilucuti dan diberikan kepada pemenang yang
sebenarnya.
Steve Harvey dengan lantang
menyebutkan Miss Colombia sebagai Miss Universe yang baru. Negara ini memang
langganan menjadi pemenang Miss Universe. Bahkan, Miss Universe 2014 pun
berasal dari Colombia. Dialah yang bertugas memberikan mahkota dan selempang
tanda kemenangan kepada adik juniornya itu. Tragisnya, dia pula yang harus
melucutinya dan memberikannya kepada Miss Philiphina, Miss Universe yang
sebenarnya.
Berita ini sebenarnya saya dengar
sekilas-sekilas saja. Saya baru mengamati dengan jelas ketika melihat video
rekamannya yang bisa didapatkan dengan mudah di media maya. Saya dan
teman-teman yang menontonnya langsung bersimpati kepada Miss Colombia yang
harapannya pupus itu. Kasihan sekali wajahnya. Selain harapan yang pupus,
tentunya dia juga malu. Bayangkan saja, dia sudah bermahkota dan berselempang.
Dia juga sudah dadah-dadah anggun kepada banyak orang. Pembawa acara bermodel
rambut botak yang mendekat itu mencuri kegembiraan dari wajahnya.
Ada beberapa artikel dan opini yang
menyalahkan bentuk dan desain kartu yang dipegang oleh pembawa acara. Menurut
mereka, dengan desain seperti itu memang mungkin saja yang membaca salah
mengerti. Menurut saya, sih, alasan ini agak mengada-ada. Memang sih tulisannya
tidak proporsional, tetapi tulisannya benar. Yang salah sudah jelas sang
pembawa acaranya.
Steve Harvey, sang pembawa acara itu
pun sudah mengakui kesalahannya secara terbuka. Ia juga meminta maaf atas
kesalahannya itu. Mudah-mudahan Miss Colombia, yang hanya beberapa saat memakai
mahkota Miss Universe itu, dapat memaafkan kesalahan pembawa acara ini. {ST}