Ana

Selasa, 01 Desember 2015

Pohon Depan Rumah Kami Jadi Modelnya




            Beberapa hari yang lalu, saya menulis artikel tentang Hari Menanam Pohon. Hari ini adalah hari peringatan yang baru dirayakan baru-baru ini saja. Waktu saya kecil dulu, Hari Menanam Pohon tidak termasuk dalam pelajaran hapalan tentang hari penting.
            Saya menyambut baik adanya hari menanam pohon ini. Pohon jumlahnya makin berkurang. Memang perlu peringatan atau kegiatan spesial supaya lebih berkesan dan orang-orang lebih peduli menanam pohon. Presiden Jokowi juga bertekad untuk mengembalikan Indonesia menjadi paru-paru dunia. Caranya tentu saja dengan mengembalikan jumlah pohon yang hilang, dengan menanam pohon baru. Selain alasan (sok) mulia itu, ada alasan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu…saya suka pohon, hehehe.
            Dalam artikel itu, saya menyertakan sebuah foto pohon. Pohon itu adalah pohon rambutan yang tumbuh subur di depan rumah kami di Palangkaraya. Pohon ini tidak hanya daunnya yang subur, tetapi juga buahnya. Pohon ini juga pernah berperan sebagai pohon natal bagi keluarga kami di tahun yang lalu.
            Seperti juga harapan Pak Presiden, saya juga berharap hari perayaan ini tidak hanya seremonial saja. Menanam miliaran batang pohon tetapi setelah itu selesai. Pohon tidak dipelihara dan tidak dipastikan dapat tumbuh besar. Kegiatannya jadi sia-sia belaka. Lebih baik tanam sedikit-sedikit dulu tetapi pastikan dapat tumbuh besar, sehat, dan berdaun rimbun. Dedaunan itulah yang menjadi paru-paru dunia. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini