Beberapa jam lagi, tahun akan
berganti. Tahun 2015 akan menjadi tahun 2016. Malam pergantian tahun ini
dirayakan oleh banyak orang, tidak terbatas pada agama atau suku tertentu. Pergantian
tahun juga menjadi bahan jualan bagi banyak industri.
Kemeriahan malam tahun baru yang
paling sering adalah dengan mengadakan panggung hiburan. Panggung hiburan ini
diadakan sejak sore hari dan masih berlangsung hingga tengah malam. Pada saat tengah
malam, orang-orang yang berkumpul itu bersama-sama menghitung detik-detik
terakhir pergantian tahun. Setelah itu bunyi-bunyian terdengar. Terompet kertas
adalah alat musik berisik yang paling sering digunakan.
Dua tahun lalu, pergantian tahun di
Jakarta dirayakan dengan sangat meriah. Gubernur saat itu, Joko Widodo,
memerintahkan untuk mendirikan beberapa panggung di sepanjang Jalan Sudirman
dan Jalan Thamrin. Sehari-harinya, jalan ini adalah jalan yang sangat padat.
Jalan ini juga dibebaskan dari kendaraan bermotor.
Pada akhir tahun ini, panggung
hiburan di sepanjang jalan itu ditiadakan. Tidak ada kegiatan hiburan khusus di
tempat ini walaupun jalan tetap dibebaskan dari kendaraan bermotor. Pengumuman
tentang tiadanya panggung hiburan ini sudah ada sejak beberapa hari yang lalu.
Pemda DKI Jakarta memberikan
penjelasan untuk absennya panggung hiburan ini. Pengumpulan massa di daerah itu
memang dihindari karena adanya pembangunan MRT. Pembangunan terowongan MRT ini
memakan sebagian badan jalan. Untuk membangun terowongan itu, ada beberapa
lobang yang memang sengaja dibuat. Lobang-lobang ini kemungkinan akan
menimbulkan masalah baru bila banyak orang berkumpul bersamaan. Bisa jadi ada
orang yang tidak sengaja terjatuh ke dalam lobang ini.
Bagi saya, ada atau tidak ada
panggung hiburan enggak terlalu ngaruh. Kalaupun ada, saya tidak terlalu
tertarik untuk menghabiskan waktu di tempat itu. Keluarga kami akan berkumpul
bersama di rumah kami yang indah permai itu. {ST}