Ana

Selasa, 29 Desember 2015

Masih Ada Orang yang Buta Huruf




            Papah bercerita kalau dia mengenal seorang lelaki setengah baya. Orang ini dipandang sebagai orang yang baik dan jujur di mata Papah. Hanya 1 kekurangannya. Dia buta huruf. Ya, dia tidak bisa membaca.
            Buta hurufnya ini membuatnya menjadi bahan ledekan. Papah juga termasuk orang yang suka meledeknya saat berjalan-jalan. Dia hanya tahu nama sebuah tempat karena pernah mendengarnya dari orang lain, bukan karena membaca tulisannya. Saya juga kadang-kadang tertawa mendengar cerita Papah tentang kekonyolan yang dibuatnya itu.
Bapak setengah baya ini sering meminta anaknya untuk membacakan sesuatu baginya. Anaknya yang sekarang sudah menginjak remaja, adalah anak yang bersekolah. Tentu saja dia bisa membaca. Keahlian sederhana itulah yang sering digunakannya untuk membantu ayahnya.
Setelah puas tertawa, saya jadi kepikiran sendiri. Saya kasihan pada bapak ini. Entah bagaimana masa lalunya sampai membaca pun tak bisa. Membaca adalah suatu keahlian dasar yang diajarkan pada sekolah tingkat dasar. Anak-anak jaman sekarang, bahkan sudah bisa membaca sebelum masuk sekolah. Saya sendiri sudah bisa membaca sejak umur 5 tahun.
Saya sebenarnya pernah bertemu dengan bapak itu. Usianya tidak lebih muda dari Papah. Mungkin sekitar 50 tahun. Dari penampakannya itu, sudah bisa ditebak kalau dia lahir setelah kemerdekaan RI.  Daaannn…. Setelah 70 tahun Indonesia merdeka, masih ada rakyatnya yang buta huruf. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini