Lilin hampir selalu ada di perayaan
Natal, demikian juga pada saat malam Natal. Tahun ini pun lilin ada di ibadah
malam Natal di GKI Kwitang. Lilin-lilin kecil dibagikan kepada jemaat yang akan
mengikuti ibadah. Lilin-lilin ini deberikan pada saat jemaat datang.
Saya ikut bertugas membagikan
lilin-lilin kecil itu. Kebanyakan orang menerima saja lilin yang diberikan.
Beberapa orang memilih warna lilin yang disukainya. Lilin yang paling banyak
dipilih adalah yang berwarna putih.
Setelah
membagikan beberapa ratus kali, tangan rasanya menjadi agak sedikit tebal
berlapis lilin. Lapisan lilin ini masih belum bisa hilang walaupun dicuci
dengan sabun. Perlu digosok agak keras suapay mengelupas dari jari.
Lilin-lilin
akan dinyalakan sambil menyanyikan lagu Malam Kudus. Lagu ini biasanya
dinyanyikan beberapa bait. Kadang-kadang diselingi juga dengan lagu berbahasa
daerah. Lilin adalah lambang terang. Untuk menjadi terang, lilin harus terbakar
dan mengorbankan dirinya. Ini adalah simbol bagi kelahiran Sang Terang. {ST}