Salah
satu tempat terindah di Bogor adalah Kebun Raya Bogor. Dan salah satu tempat paling indah di Kebun Raya Bogor
adalah Griya Anggrek. Seperti namanya, griya yang berarti rumah, tempat ini
memang dimaksudkan sebagai rumah anggrek. Di tempat ini ada banyak sekali
anggrek yang tertata indah.
Saya
baru sekali ke Griya Anggrek dan langsung jatuh cinta. Saya ke tempat indah ini
bersama dengan delegasi Konferensi Anak Indonesia 2015. Ada agenda acara mereka
yang berlokasi di sini. Acaranya tentu saja untuk lebih mengenal anggrek.
Griya
anggrek adalah sebuah rumah dengan halaman yang penuh dengan anggrek. Griya
Anggrek diresmikan pada tahun 2000 oleh Presiden Megawati. Seperti umumnya
rumah, griya ini memiliki pintu masuk. Di bagian dalam bangunan ini ada berbagai
informasi tentang anggrek yang tertempel di dinding. Ada juga tempat penjualan
suvenir dan beberapa tempat duduk.
Informasi
yang ada di dinding Griya Anggrek menceritakan tentang sejarah anggrek di
Indonesia dan beberapa informasi lainnya. Ternyata Indonesia memiliki anggrek
yang sangat beragam jenisnya. Ragamnya yang paling banyak di dunia.
Anggrek-anggrek ini sudah sejak lama menarik perhatian penggemar anggrek. Tak
sedikit bule-bule londo yang datang ke Indonesia (yang dulunya Hindia Belanda)
untuk mencari pengetahuan tentang anggrek.
Di
sebelah kiri dan kanan Griya Anggrek ada halaman yang ditata penuh dengan
anggrek. Halaman, atau mungkin lebih tepatnya taman itu dilengkapi dengan jalan
setapak tempat pengunjung berjalan kaki. Dengan mengikuti jalan setapak ini,
kita bisa melihat pemandangan di taman dari berbagai sudut. Taman ini juga bisa
dinikmati dari koridor atas yang bisa dijangkau dari lantai 2.
Ada
berbagai macam anggrek yang ada di sini. Ada yang alami dari hutan, ada juga
yang hibrida. Saya, sih, enggak tahu bedanya apa. Ada yang mengatakan kalau
yang ukurannya besar dan penampilannya mulus, itu artinya hibrida. Padahal
enggak juga, sih. Anggrek hibrida yang paling terkenal adalah anggrek bulan
putih. Anggrek ini memang ukurannya besar dan penampilannya putih mulus.
Selain
anggrek, di tempat ini juga ada beberapa tanaman lain yang semuanya
keren-keren. Apalagi kalau dilihat dari mata saya sebagai penggemar daun. Saya
memotret banyak hal di tempat ini. Tempat ini bertambah keren karena ada air
mancur. Suara air menambah adem tempat ini. Rasanya betah sekali di tempat ini.
Saya juga berjanji pada diri sendiri untuk datang ke tempat ini.
Memelihara
anggrek adalah kegemaran orang tua saya. Baik Papah maupun Mamah suka
memelihara anggrek. Anggrek-anggrek di rumah kami mereka beri pupuk secara
teratur. Kadang-kadang pupuk anggrek di rumah kami agak overdosis karena baik
Mamah maupun Papah memberikan pupuk pada anggrek yang sama.
Mengingat
kegemaran kedua orang tua saya itu, saya jadi berniat untuk memberikan
oleh-oleh berupa bibit anggrek. Ada beberapa bibit anggrek yang dijual dalam
botol. Botolnya seperti botol selai. Harganya Rp 50.000 per botol. Sayangnya
saat itu saya enggak sempat untuk membeli. Saya memang menunda untuk membelinya
sampai saat-saat terakhir mengingat saya harus membawa botol itu kemana-mana.
Batal membeli bibit itu membuat niat untuk kembali lagi ke Griya Anggrek makin
besar. {ST}