Suatu kali saya mendapat undangan
peluncuran sikat gigi model baru. Sika gigi ini adalah bagian dari merk
terkenal yang juga mengeluarkan produk pasta gigi. Saya datang lebih cepat
sampai “terpaksa” ditempatkan di teras karena panitianya belum siap.
Setelah para undangan lainnya
datang, saya dipersilakan masuk ruangan dan bertemu dengan orang-orang lainnya.
Ada beberapa undangan lain yang berfoto di photobooth. Berfoto di sini
syaratnya adalah menunjukkan gigi. Kebanyakan orang-orang yang berfoto dengan
bangga menunjukkan giginya yang rapi.
Pada acara ini, ada pula dokter gigi
dan orang terkenal yang datang. Orang terkenal versi media gosip maksudnya
yah…. Kalo saya, sih, enggak kenal. Saya harus browsing dulu begitu mendengar namanya, mencari tahu apa yang
membuatnya terkenal. Yang jelas orang-orang yang datang itu memiliki kesamaan,
semuanya memiliki gigi yang rapi dan putih cemerlang.
Sepertinya mereka pun sadar kalau
gigi mereka rapi dan putih cemerlang. Bu Dokter Gigi hampir selalu menunjukkan
giginya sepanjang acara, tidak hanya di saat berbicara atau senyum. Mungkin
giginya terasa kering karena kelamaan terkena udara luar.
Saya sebenarnya tidak terlalu peduli
dengan gigi. Gigi saya berantakan bentuknya. Saya juga tidak bersedia
memperbaiki bentuknya dengan kawat gigi. Saya tidak mau kesakitan dan membuang
banyak waktu dan uang hanya untuk urusan gigi. Selama ini saya merasa cukup
nyaman dengan gigi saya sampai hari itu. Hari itu rasanya saya agak
terintimidasi dengan pameran gigi orang-orang yang saya temui itu. {ST}