Hampir
setiap bulan saya selalu migren, sakit kepala sebelah. Migren ini terjadi saat
saya sedang haid, dan itu adalah sesuatu yang wajar saja. Kebanyakan perempuan
di segala tempat dan sepanjang abad juga pernah mengalaminya.
Dengan makin mengenal kondisi tubuh,
saya sudah tahu bagaimana cara mengatasinya. Ada beberapa suplemen yang harus
saya minum pada periode ini. Saya juga harus menjaga tubuh saya supaya tidak
terlalu capek dan tidak kurang tidur. Dengan cara ini, kadang-kadang saya
terhindar dari migren.
Baru-baru ini, saya lalai menjaga
tubuh saya. Kegiatan yang saya jalani membuat saya terlalu letih. Tidur pun
sangat kurang. Akibatnya, tanpa adanya haid pun kepala saya sudah sakit. Sakit
kepala itu makin bertambah ketika sang tamu bulanan datang.
Pagi itu, tubuh saya sudah mencapai
batas maksimalnya. Saya bangun dengan kepala yang sakit sebelah. Mata di bagian
kepala yang sakit itu rasanya cenut-cenut, seperti mau keluar dari rongganya.
Saya tahu, saya harus istirahat. Saya harus tidur, dan tidak bisa ditunda lagi.
Kondisi saya saat itu bertambah
parah karena saya terserang flu. Penyakit yang sebenarnya biasa saja dan dapat
menimpa siapa saja ini saat itu dapat melumpuhkan saya. Saya tidak bisa
bergerak jauh-jauh dari tempat tidur. Semakin lama saya berdiri atau berjalan,
semakin sakit kepala saya. Penderitaan itu masih ditambah dengan mual dan
muntah. Demam panas dingin juga berkali-kali datang.
Saya terpaksa terbaring selama 2
hari untuk memulihkan keadaan saya. Syukurnya, tanpa perlu obat dan terapi
canggih saya sudah bisa pulih seperti sedia kala. Ketika mengetik catatan ini,
saya sudah sembuh. Semoga saya tidak lalai lagi menjaga tubuh saya. Terbaring
migren selama 2 hari benar-benar enggak enak rasanya. {ST}