Dua hari ini, saya berkendara dengan
ojek. Mobil saya, si Mocil Kencana Wangi, sedang kurang sehat. Mocil terpaksa
dirawat inap di bengkel. Ojek menjadi pilihan saya karena saya perlu kecepatan
untuk sampai di tujuan.
Pada hari pertama, saya harus
melintasi kemacetan jalanan Jakarta. Saat itu saya sampai kesulitan bernapas
karena asap knalpot kendaraan di sekitar saya. Saya menutup hidung dan mulut
saya dengan selendang yang saya bawa. Daam hati saya berniat untuk membawa
masker bila akan naik ojek lagi.
Esoknya, saya kembali naik ojek.
Alasannya masih sama seperti hari sebelumnya. Si Mocil belum pulih
kesehatannya. Saya pun melewati rute yang hampir sama seperti kemarinnya. Saat
berhenti di belakang sebuah metromini bobrok, saya baru teringat pada niat saya
kemarin, yaitu membawa masker. Sepertinya saya lupa membawa masker karena tidak
terbiasa. {ST}