Ana

Rabu, 11 November 2015

Konferensi Anak Indonesia 2015




            Tahun 2015 ini, Konferensi Anak Indonesia diadakan tanggal 3 – 6 November 2015. Ada 31 orang anak yang diundang untuk mengikuti konferensi di Jakarta. Tiga puluh orang anak itu dipilih berdasarkan tulisan yang mereka kirimkan ke redaksi Majalah Bobo. Tahun ini, tema yang diangkat adalah Aku dan Kotaku.

            Tahun ini adalah pertama kalinya saya turut berperan serta sebagai juri Konferensi Anak Indonesia. Saya dan teman-teman harus memilih 80 karya terbaik dari 2988 naskah yang terkirim. Dari 80 orang itu, ada 30 yang akan diundang untuk berkoferensi di Jakarta. Yang lainnya akan mendapatkan sertifikat dan penghargaan.

            Ada yang istimewa dari Konferensi Anak Indonesia kali ini. Salah satu peserta yang karyanya terpilih adalah seorang tunanetra, namanya Hafidz. Dia menuliskan karyanya dalam huruf Braille. Kami, para juri, membaca terjemahannya yang sudah diketik rapi. Anak ini kemudian diundang pula untuk mengikuti konferensi. Itu sebabnya ada 31 delegasi yang ikut. Hafidz adalah nomor 31.

            Anak-anak yang dipilih itu diundang ke Jakarta dan dikarantina. Selama 4 hari mereka tidak boleh bertemu dengan keluarga. Mereka hanya boleh bergaul dengan sesama delegasi dan kakak-kakak fasilitator. Selama 4 hari ini pula ada rangkaian acara yang harus mereka ikuti. Saya ikut dalam beberapa acaar mereka.

            Banyak sekali kesan yang saya dapatkan dengan mengikuti Konfa kali itu. Sebagai orang dewasa saja, pengalaman ini sangat berkesan. Apalagi bagi anak-anak yang baru pertama kali ke Jakarta. Beberapa pengalaman berkesan itu akan saya bagikan di blog ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini