![]() |
Burung kuau, fauna identitas Kalimantan Tengah. Sumber foto: wikipedia.org |
Kebanyakan orang
Kalimantan Tengah mengira kalau fauna identitas provinsinya adalah burung
enggang, atau yang dalam bahasa Dayak Ngaju disebut burung tingang. Figur
burung ini sering menjadi hiasan dalam setiap ornamen. Mulai dari bangunan
tempat tinggal, alat musik, bahkan sampai motif pakaian.
Saya dan sebagian
keluarga yang berasal dari Kalimantan Tengah juga memiliki pikiran yang sama.
Sosok burung tingang menjadi inspirasi bila kami harus merancang sesuatu,
misalnya undangan atau buku kenangan. Walaupun jarang bertemu dengan burung
ini, sosoknya terasa akrab.
Suatu kali, saya sedang
menulis tentang burung-burung yang bulunya cantik. Saya kebagian menulis
tentang burung merak yang bulunya sangat semarak. Saya memang sudah lama
mengagumi burung merak. Dengan bersemangat saya mencari informasinya di
internet.
Burung tingang |
Dalam proses pencarian
itu, saya menemukan kerabat merak di Kalimantan, namanya burung kuau. Burung
kuau juga sering disebut merak kerdil. Bentuknya memang mirip dengan merak yang
masih berkerabat dengan ayam hutan itu, hanya saja bulu ekornya tidak seindah
merak.
Alangkah kagetnya saya
ketika dalam informasi itu disebutkan kalau burung kuau adalah fauna identitas
Kalimantan Tengah. Disebutkan juga, bulu burung kuau sering dijadikan hiasan
kepala perempuan di Kalimantan Tengah.
Setelah diingat-ingat,
benar juga, ya. Hiasan kepala orang-orang Dayak di Kalimantan Tengah memang
menggunakan bulu burung. Bulu yang digunakan adalah bulu ekor yang kaku dan
cukup panjang. Bulu-bulu itu warnanya putih kecoklatan dan ada motif matanya.
Itu adalah bulu burung kuau, fauna identitas Kalimantan Tengah. {ST}
Baca juga: