Ana

Minggu, 22 November 2015

Fauna Identitas Kalteng Ternyata Bukan Tingang



Burung kuau, fauna identitas Kalimantan Tengah. Sumber foto: wikipedia.org


            Kebanyakan orang Kalimantan Tengah mengira kalau fauna identitas provinsinya adalah burung enggang, atau yang dalam bahasa Dayak Ngaju disebut burung tingang. Figur burung ini sering menjadi hiasan dalam setiap ornamen. Mulai dari bangunan tempat tinggal, alat musik, bahkan sampai motif pakaian.

            Saya dan sebagian keluarga yang berasal dari Kalimantan Tengah juga memiliki pikiran yang sama. Sosok burung tingang menjadi inspirasi bila kami harus merancang sesuatu, misalnya undangan atau buku kenangan. Walaupun jarang bertemu dengan burung ini, sosoknya terasa akrab.

            Suatu kali, saya sedang menulis tentang burung-burung yang bulunya cantik. Saya kebagian menulis tentang burung merak yang bulunya sangat semarak. Saya memang sudah lama mengagumi burung merak. Dengan bersemangat saya mencari informasinya di internet.
Burung tingang


            Dalam proses pencarian itu, saya menemukan kerabat merak di Kalimantan, namanya burung kuau. Burung kuau juga sering disebut merak kerdil. Bentuknya memang mirip dengan merak yang masih berkerabat dengan ayam hutan itu, hanya saja bulu ekornya tidak seindah merak.

            Alangkah kagetnya saya ketika dalam informasi itu disebutkan kalau burung kuau adalah fauna identitas Kalimantan Tengah. Disebutkan juga, bulu burung kuau sering dijadikan hiasan kepala perempuan di Kalimantan Tengah.

            Setelah diingat-ingat, benar juga, ya. Hiasan kepala orang-orang Dayak di Kalimantan Tengah memang menggunakan bulu burung. Bulu yang digunakan adalah bulu ekor yang kaku dan cukup panjang. Bulu-bulu itu warnanya putih kecoklatan dan ada motif matanya. Itu adalah bulu burung kuau, fauna identitas Kalimantan Tengah. {ST}

Baca juga:


Popular Posts

Isi blog ini