Ana

Jumat, 13 November 2015

Delegasi Konferensi Anak Indonesia Berkunjung ke Grand Indonesia




            Setelah mengunjungi rumah susun Kebon Kacang, delegasi Konferensi Anak Indonesia berkunjung ke Grand Indonesia, sebuah pusat perbelanjaan mewah di pusat Jakarta. Anak-anak ini berjalan bersama kelompoknya yang didampingi oleh seorang liaison officer (LO). Masing-masing kelompok berangkat dari titik temu yang sama kemudian mengikuti rute yang berbeda. Kelompok-kelompok ini akan bertemu lagi di titik temu pada jam yang dijanjikan.
            Saya mengikuti salah satu kelompok yang kebetulan nama anak-anaknya berawal dari huruf A. Kak Ana (walaupun nama aslinya diawali dengan huruf S) dengan segera menjadi bagian dari anak-anak kecil itu. Kami menjelajahi pusat perbelanjaan itu bersama-sama.
            Dari beberapa anak di kelompok itu, ada yang sudah pernah, ada juga yang belum pernah ke tempat ini. Anak-anak yang berasal dari luar Jakarta sudah pasti belum pernah ke tempat ini. Ada yang memandang sekeliling dengan penuh minat, ada juga yang bosan. Sudah bisa ditebak kalau yang bosan adalah anak yang berasal dari Jakarta.
            Kelompok yang saya ikuti itu beberapa kali menggunakan eskalator. Reaksi setiap anak berbeda-beda ketika berhadapan dengan tangga berjalan ini. Ada yang takut, ada yang biasa saja, ada juga yang menjadikannya mainan. Beberapa anak cowok menjadikannya mainan dengan berjalan turun ke bawah pada eskalator yang berjalan ke atas.
            Kecepatan berjalan kelompok yang saya ikuti ini tidak sama. Ada seorang anak yang selalu berjalan paling depan. Beberapa anak berjalan dengan kecepatan sedang. Ada juga anak yang berjalan sangat lamban dan sering mampir karena teretarik melihat pemandangan sekitarnya.
Setelah beberapa waktu, saya memilih mendampingi anak yang berjalan paling cepat di depan. Selain khawatir kalau anak itu hilang, anak itu juga mengingatkan pada diri saya sendiri. Saya sering berjalan jauh lebih cepat ketika berjalan dengan rombongan (terutama bersama cewe-cewe mall). Kecepatan normal saya ketika berjalan memang cenderung lebih cepat, saya juga kurang tertarik dengan pemandangan di dalam mall.
Pemandangan yang kami lihat adalah tempat makan, tempat bermain, dan juga toko-toko. Hampir semua anak tidak ada yang tertarik pada toko-toko di sana. Mereka menunjukkan ketertarikan ketika melihat tempat bermain anak-anak yang berada di dalam pusat perbelanjaan itu. Beberapa anak terlihat berwajah “mupeng” ketika melihat beberapa anak lain yang sedang memainkan permainan berbayar itu. Mereka tidak diagendakan untuk bermain di sini. Kali ini tema permainan kami adalah bermain di luar ruang. Pemandangan itu hanya diperlihatkan sebagai pembelajaran bagi mereka.
Tak jauh dari arena bermain itu, ada toilet yang didesain dengan nuansa anak-anak. Toilet perempuan didesain dengan manis. Kami sempat mampir ke sini. Beberapa anak segera mencuci tangan tanpa disuruh. Ada juga yang pipis. Ada juga yang foto-foto.
Kunjungan ke Grand Indonesia itu hanya berlangsung sebentar. Waktu yang sudah menjelang tengah hari menandakan waktunya makan telah tiba. Anak-anak delegasi Konferensi Anak Indonesia segera kembali ke bus untuk makan siang. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini