Salah satu agenda
Konferensi Anak Indonesia 2015 adalah mengunjungi rumah susun. Delegasi Konfa
mengunjungi rumah susun Kebon Kacang pada hari Kamis, 5 November 2015.
Anak-anak berseragam kaos merah ini disambut oleh pejabat kelurahan.
Mengingat lokasinya yang
tidak terlalu jauh dari rumah, saya memutuskan untuk bergabung dengan rombongan
langsung di Kebong Kacang. Apalagi saya sudah tahu lokasi rumah susunnya. Saya
punya kenalan yang pernah tinggal di rumah susun itu.
Dengan pede saya naik
ojek langsung menuju ke sana. Ojek yang mengantarkan saya pun melintasi
kepadatan lalu lintas Jakarta menuju ke rumah susun yang padat itu. Dari
informasi yang saya dapatkan, rombongan Konfa akan berkumpul di lapangan. Saya
pun langsung menuju ke lapangan.
Sampai di lapangan, saya
tidak menemukan rombongan delegasi Konfa. Yang ada hanya kegiatan sehari-hari
orang yang tinggal di sana. Mereka langsung menyapa karena saya terlihat sangat
asing di lingkungan itu. Ternyata, selain kompleks rumah susun yang saya
datangi itu, ada rumah susun lain yang letaknya di RW 10. Rumah susun yang saya
datangi ini adalah RW 1.
Saya pun menuju rumah
susun RW10 dengan menggunakan ojek. Sesampainya di sana, saya segera dapat
menemukan anak-anak Konfa yang bersuara riuh. Saat itu, mereka sedang berfoto
bersama di tengah lapangan.
Di tempat ini, anak-naak
bisa melihat kehidupan di rumah susun. Mereka berjalan di lorong-lorong dan
melihat taman-taman. Mereka menanyakan beberapa hal kepada beberapa penduduk.
Yang ditanyakan antara lain tentang air minum. Banyak dari antara mereka yang
belum pernah melihat rumah susun.
Saya sih pernah melihat rumah
susun, namun baru kali ini saya ke rumah susun Kebon Kacang ini. Menurut saya,
rumah susun ini cukup rapi dan menyenangkan. Ada banyak taman-taman kecil.
Lorong-lorong gangnya tidak terlalu sempit. Orang yang berpapasan tidak perlu
memiringkan badan untuk memberi jalan kepada orang yang datang dari arah
berlawanan.
Salah satu hal yang
paling berkesan bagi saya adalah banyaknya antena parabola kecil di rumah susun
itu. Antena seperti ini digunakan untuk TV berlangganan. Dengan demikian,
orang-orang yang memiliki antena ini tentunya juga memiliki TV-nya. Dapat
diasumsikan sebenarnya penghuni rumah susun ini enggak miskin-miskin amat.
Selain antena parabola, di kompleks rumah susun ini juga banyak kendaraan. Ada
kendaraan roda 2, ada juga kendaraan roda 4.
Kunjungan ke rumah susun
Kebon Kacang ini dilakukan pada pagi menjelang siang hari. Sinar matahari sudah
terasa cukup terik. Anak-anak banyak yang kecapekan dan kehausan. Beberapa dari
mereka akhirnya banyak yang duduk dengan wajah bengong seperti saya. {ST}