Ana

Jumat, 02 Oktober 2015

Ternyata Kebiasaan Naik Kereta Api Bisa Berubah




            Belum lama ini saya bepergian menggunakan kereta api. Perjalanan itu cukup nyaman dan menyenangkan. Pergi bersama dengan teman-teman membuat perjalanan itu bertambah seru. Selain itu, kondisi kereta api dan stasiun yang bersih menambah kenyamanan perjalanan dari Jakarta ke Jogja itu.

            Perbaikan di kereta api itu menjadi perbincangan dalam beberapa kesempatan. Entah itu di rapat redaksi untuk menentukan tema tulisan, sampai di obrolan gak resmi di pinggir jalan. Kebanyakan dari kami (saya dan teman ngobrol), mengapresiasi kemajuan dan perbaikan yang terjadi dalam pengelolaan kereta api.    

Dulu, kebiasaan naik kereta api di Indonesia sangat mengerikan. Manusia pengguna kereta api bisa berlaku seenaknya saja. Kelakuan itu bisa dilihat dari stasiun sampai perjalanan di atas rel. Stasiun yang jorok bukanlah sesuatu yang asing di Indonesia. Penumpang yang naik di atas atap kereta api adalah pemandangan biasa. Begitu pula halnya dengan pedagang asongan yang berkeliaran dengan bebas di lorong-lorong kereta. Calo berkeliaran dengan bebas menawarkan barang dagangannya.

Sekarang, kebiasaan itu hampir tidak terlihat lagi. Penumpang yang berkeliaan di stasiun cukup tertib. Penumpang yang duduk di atap kereta sudah tidak ada lagi. Gerbong kereta bebas dari pedagang asongan. Yang paling menyenangkan adalah toiletnya yang bersih, baik di stasiun maupun di kereta.

Mengubah kebiasaan memang tidak mudah. Hanya sekedar himbauan tidak akan mempan untuk mengubah kebiasaan rakyat Indonesia yang sebagian sangat bebal. Isu keselamatan diri bukanlah isu yang laku dijual. Kebanyakan orang Indonesia tidak terlalu peduli tentang keselamatan diri. Bahkan cukup banyak orang yang merasa makin keren kalau menantang bahaya.

Mengubah kebiasaan penumpang kereta api juga tidak mudah. Beberapa waktu yang lalu, bahkan ada kebijakan agak aneh yang diberlakukan di negeri ini. Penumpang kereta api yang naik ke atap kereta akan disetrum atau disemprot dengan cat. Kebijakan ini membuat sebagian orang takut. Jadi, takutnya itu bukan karena takut jatuh, tetapi karena takut disetrum atau takut kena cat. Ajaib juga yah cara pandangnya.

Yang jelas, perkembangan kereta api saat ini patut diapresiasi dan layak disyukuri. Semoga saja keteraturan dan kebersihan ini awet walaupun pemimpinnya sudah bukan lagi yang ini. {ST}



Ternyata, saya pernah beberapa kali menulis tentang kereta api. Ini dia tulisannya:




Popular Posts

Isi blog ini