Di dekat kantor saya, ada pom bensin
swalayan. Pembeli bensin melayani dirinya sendiri. Pembeli mengambil pompa
bahan bakar yang mau dibelinya dan memasukkannya ke dalam tangki mobilnya.
Bahan bakar itu sudah lebih dulu dibayarkan.
Walaupun sudah sangat sering
melewati pom bensin ini, ini adalah kali pertama saya mampir dan membeli
pembeli di sini. Rasanya agak kagok juga karena biasa dilayani. Saya bahkan
kadang-kadang tidak turun dari kendaraan saya ketika sedang mengisi bensin.
Setelah membayar di kasir, saya
mencari-cari petunjuk untuk mengisi. Akhirnya saya bertanya kepada kasir karena
tidak apa petunjuk tertulis yang jelas dan mudah dimengerti. Yang saya agak
bingung bagaimana cara membatasi jumlah bensin yang masuk ke dalam tangki
mobil. Apakah saya harus menekan angka liternya, ataukah angka rupiahnya dulu?
“Langsung aja ambil pompanya,”
teriak si mas kasir.
Saya pun segera mencoba petunjuk
itu. Bensin segera dialirkan ke tangki si mocil. Meterannya diawali dari 0 dan
diakhiri dengan nominal rupia yang saya beli. Praktis juga, ya! Dari sisi
bisnis, sepertinya pom bensin swalayan seperti ini lebih menguntungkan karena
tida perlu terlalu banyak tenaga manusia. Sepertinya saya akan menerapkan
sistem ini bila kelak memiliki pom bensin. {ST}