Ana

Senin, 19 Oktober 2015

Asapnya Sampai Kuning




            Pertengahan bulan Oktober 2015 bukanlah masa yang tepat untuk berada di Palangkaraya. Saat itu, kota ini sudah dikepung asap selama lebih dari 3 bulan. Kualitas udara sangat buruk. Asap bakaran itu bahkan sudah tidak lagi berwarna putih. Asapnya sudah menjadi kuning.
            Asap kuning itu membuat napas sesak dan mata pedih. Udara sangat tidak sehat untuk dihirup. Banyak sekali orang yang menderita ISPA. Oksigen sangat diperlukan di kota tempat saya dibesarkan itu. Walaupun tidak berada di sana, saya dapat merasakan bagaimana menderitanya tinggal di tempat seperti itu.
            Beberapa orang yang saya kenal memiliki inisiatif untuk membuka rumah oksigen. Orang-orang yang memerlukan oksigen, bisa datang ke tempat ini untuk menghirup udara segar. Karena oksigen bersih itu jumlahnya terbatas, maka diutamakan untuk anak-anak balita, ibu hamil, dan orang tua.
            Asap kuning itu biasanya muncul siang menjelang sore hari. Sepertinya pada saat itu sisa-sia pembakaran lebih banyak yang diterbangkan udara. Berita dan cerita tentang asap kuning ini sering sekali menghiasi media sosial. Hampir semua orang tidak bisa berbuat apa-apa ketika asap kuning ini datang. Hanya Tuhan yang bisa, dengan jalan mendatangkan hujan lebat. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini