Seorang bapak menteri yang baru
dilantik mengatakan kalau pariwisata adalah cara paling mudah untuk memakmurkan
rakyat. Untuk membentuk industri pariwisata, modalnya jauh lebih murah
dibandingkan dengan industri lain, otomotif misalnya. Pada industri ini, hampir
apa saja yang ada di Indonesia bisa dijadikan objek pariwisata. Tinggal
tergantung kreativitas dan cara pemasarannya saja.
Pendapat bapak itu menarik perhatian
saya. Memang benar juga apa yang dia katakan. Hampir apa saja yang ada di
Indonesia bisa dijadikan objek wisata. Mulai dari menjejakkan kaki pertama kali
di Indonesia, sudah ada yang bisa “dijual”. Matahari yang bersinar sepanjang
tahun adalah jualan kita untuk negeri-negeri yang selalu membeku. Alam yang
sangat kaya plus sejarah panjang bangsa kita pasti juga akan menarik bila
dikemas dengan baik.
Sejak beberapa tahun yang lalu, saya
sudah tertarik dengan ekowisata. Wisata berbasis ekologi yang tidak merusak
lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitarnya. Saya bahkan sempat berniat
mengambil S2 untuk jurusan ini. Niat itu muncul kembali ketika sang bapak
menteri menyampaikan pendapatnya itu.
Rasa-rasanya, saya tidak perlu harus
repot-repot kuliah S2 untuk mengembangkan pariwisata Indonesia. Saya bisa
melakukan sesuatu yang lebih mudah dan bisa dilakukan sekarang juga. Saya bisa
membuat tulisan serta foto-foto negeri kita yang layak menjadi tujuan wisata.
Dengan membawa misi mengembangkan pariwisata, tentunya saya akan selalu mencari
sudut pandang yang menarik tetang suatu tempat atau peristiwa yang layak
dijadikan tujuan wisata.
Kalau dilakukan sendirian, tentunya
pekerjaan ini cukup berat. Berat sekali malahan. Kalau dilakukan beramai-ramai,
pasti hasilnya akan lebih terasa. Dampaknya akan lebih besar. Bagi orang-orang
yang nyasar ke blog ini dan membaca artikel ini, yuk kita sebarkan tujuan
wisata di Indonesia.
Pada saat kunjungan wisata, turis
yang datang sudah pasti memerlukan makanan dan tempat tinggal. Dari sini saja,
kita sudah memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan. Yang namanya turis,
tentu saja ingin lebih dari hanya sekedar memenuhi kebutuhan pokok. Mereka
pasti mengharapkan pengalaman lebih yang berbeda dengan yang mereka alami
sehari-hari. Paling enggak, itu adalah yang saya harapkans ebagai turis. Masih
banyak peluang lain yang bisa diambil. Iya, kan? {ST}