Ana

Kamis, 10 September 2015

Ensiklopedi Menu Makan Siang




            Saya cukup sering makan siang di meja kerja saya. Seperti juga orang-orang di seluruh dunia pada saat ini, saya juga sering mengecek telepon genggam saya. Itu pula yang saya lakukan ketika sedang mengunyah makanan. Saya mengecek perbincangan yang terjadi di WhatsApp, BBM, dan juga SMS. Sesekali saya juga mengecek email. Nah, khusus mengecek email ini sebenarnya bisa dilakukan di komputer, yang letaknya tidak jauh dari tempat saya biasa makan. Namun, tetap aja, yah, ngecek email di HP.
            Beberapa hari ini saya mengubah kebiasaan saya. Saya membaca ensiklopedia dan buku referensi ketika jam makan siang tiba. Sebenarnya perubahan ini terjadi tanpa sengaja. Awalnya saya mendapat tugas untuk menulis pengetahuan pada sebuah majalah anak tempat saya numpang berkarya. Untuk dapat melaksanakan tugas ini, saya harus mencari tahu lebih dulu. Namanya juga pengetahuan, yang menulis harus lebih dulu tahu dibandingkan yang membacanya.
            Saya merasa cukup terbeban untuk menulis pengetahuan ini. Biasanya waktu penulisannya agak lebih lama dibandingkan dengan rubrik lainnya. Saya perlu lebih banyak waktu untuk belajar, untuk mengetahui lebih banyak tentang topik tersebut. Jadi, ketika tiba saatnya mengetik, saya sudah tahu akan menulis apa. Paling enggak, pokok-pokok pikirannya sudah ada.
            Sumber pengetahuan yang paling baik adalah ensiklopedia. Selain ensiklopedi online di internet, saya juga mencari buku di perpustakaan. Ensiklopedia dalam bentuk buku uraiannya lebih banyak. Pengetahuan yang didapat pun lebih banyak. Selain itu, saya juga membaca beberapa buku referensi lainnya. Waktu yang saya pilih adalah saat makan siang. Dengan demikian, ensiklopedi menjadi menu makan siang saya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini