Ana

Jumat, 11 September 2015

Elang Jawa




            Garuda tunggangan Dewa Wisnu mendapatkan inspirasinya dari elang bondol. Garuda lambang negara Republik Indonesia inspirasinya didapat dari elang yang ini, elang jawa. Seperti namanya, elang berwarna coklat ini memang tinggal di Jawa. Elang bernama latin Nisaetus bartelsi ini adalah satwa endemik Pulau Jawa.
            Ketika berkunjung ke Taman Burung di TMII, saya tertarik dengan sosoknya. Saat itu, saya lebih dulu melihat tulisan di kandangnya. Sosoknya sendiri hampir tidak terlihat. Setelah mengamati lebih teliti, barulah terlihat kalau elang itu sedang bertengger di sebuah ranting yang agak gelap. Tempatnya bertengger agak susah terpantau oleh pandangan mata maupun jangkauan kamera saya. Hanya foto inilah yang saya hasilkan dari jepretan kamera saya yang menurut saya cukup canggih itu. Fotonya buram dan enggak jelas. Elang itu pun terlihat lemas. Kasian, deh!
            Kesulitan memotret sosoknya membuat saya makin penasaran dengan elang yang menginspirasi lambang negara RI ini. Saya pun mencarinya di internet. Alangkah kagetnya saya karena elang jawa ternyata terancam punah. Jumlahnya di dunia ini, dalam pantauan tahun 1992, hanya ada 700 ekor.
            Burung ini semakin langka karena tempat tinggalnya semakin berkurang. Pulau Jawa, yang menjadi tempat tinggal elang ini, adalah pulau yang paling padat penduduk manusianya di Indonesia. Selain itu, elang ini tidak terlalu cepat berkembang biak. Seekor elang jawa betina hanya bertelur sekali setiap 2 tahun. Itu pun hanya bertelur sebutir. Setelah menetas, anak elang jawa harus melewati perjuangan sangat berat untuk hidup. Masih ditambah pula dengan orang-orang yang memburu burung bersosok gagah ini.
            Dalam informasi yang saya baca, jumlah elang ini makin lama makin berkurang. Bila tidak dilakukan konservasi, maka elang jawa akan punah pada tahun 2025. Itu artinya sekitar 10 tahun lagi. Bayangkan saja kalau burung yang menjadi inspirasi lambang negara kita punah, apa enggak aneh ya, lambang negara tapi enggak ada fisiknya. Untuk para penganut teori konspirasi, ilmu gaib, dan kepercayaan lain yang berdasarkan pada mitos, kepunahannya pasti diartikan macam-macam.
            Saya bersyukur ternyata masih ada beberapa pihak yang cukup peduli melestarikannya. Ada perusahaan yang salah satu program CSR-nya adalah melestarikan elang jawa. Semoga saja populasinya bertambah dan elang jawa tidak punah. Kalau sampai punah, negara kita bisa disamakan dengan negara yang berlambang dinosaurus, makhluk yang sudah punah. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini