Ana

Rabu, 02 September 2015

Babal




            Salah satu buah yang turut menghiasi masa kecil saya adalah babal. Babal adalah buah nangka kecil yang tidak berkembang. Buah nangka yang tidak jadi, demikian kata orang-orang. Padahal babal sebenarnya adalah bunga nangka yang jantan.
            Sepanjang pengetahuan saya, buah ini tidak ada yang menjual. Saya bisa menikmatinya karena ada pohon nangka di rumah yang saya tinggali waktu kecil dulu. Pohon ini ditanam oleh almarhumah nenek saya.
Babal rasanya sepet. Cara menikmatinya adalah memakannya dengan cocolan garam. Bisa juga dengan menggunakan sambel rujak. Suka-sukanya aja, lah. Rasa sepetnya konon dapat menyembuhkan diare. Agak-agak mirip dengan daun jambu biji yang rasanya juga sepet. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini