Sudah beberapa tahun ini Indonesia
menjadi negara penghasil asap. Asap itu dihasilkan dari lahan yang terbakar di
Sumatra dan Kalimantan. Lahan itu ada yang sengaja dibakar, ada juga yang tidak
sengaja terbakar.
Daerah yang luas dan tidak adanya
akses menuju ke sana membuat api yang menyala tidak terkendali. Api bisa menyebar
dengan mudah apalagi didukung dengan musim kemarau kering di mana hujan tidak
kunjung turun.
Saya sangat prihatin dengan keadaan
ini. Makin sedih rasanya karena cukup banyak keluarga dan kenalan saya yang
harus terkena dampaknya. Papah dan Mamah yang saat ini tinggal di Palangkaraya
harus hidup di tengah asap. Papah sampai batuk-batuk karena adanya asap ini.
Kami, anak-anaknya, sudah menyarankan supaya Papah dan Mamah untuk sementara
mengungsi dulu ke Jakarta. Namun mereka tidak bersedia. Akhirnya kami hanya
menyarankan mereka untuk tetap tinggal di dalam rumah dan memakai masker kalau
pergi ke luar rumah.
Saya cukup mengerti apa penyebab asap
dan tips saat berada di tempat yang dipenuhi asap. Cukup mudah bagi saya untuk
membuatnya dalambentuk tulisan. Saya langsung menyatakan bersedia membuat
tulisan di sebuah media nasional bermoto “Amanat Hati Nurani Rakyat”. Tulisan
itu sebenarnya adalah tulisan daur ulang dari tulisan yang saya buat tahun lalu
dan dimuat di Bobo Online.
Di dalam artikel itu, saya
menuliskan penyebab dan tips untuk menghadapi asap. Saya tidak menuliskan
solusinya, terutama solusi jangka panjang. Itu karena belum ada solusi yang
dapat saya lakukan, atau juga dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Kalau
usulan solusi seperti rekayasa cuaca, memindahkan air laut, mengalirkan aliran
sungai, sudah terpikirkan oleh saya. Tulisan ini akan berlanjut setelah saya
mendapatkan pengetahuan baru yang lebih berguna bagi kehidupan.
Dalam artikel untuk anak-anak itu,
saya menuliskan beberapa tips ketika sedang berada di tempat yang banyak
asapnya, di negeri di asap. Tips ini sebenarnya berlaku juga untuk semua
manusia yang bernafas menggunakan oksigen. Hanya ada 1 tips tambahan khas
anak-anak karena menyarankan untuk melaporkannya kepada orang dewasa yang ada
di sekitarnya. Semoga saja tips ini ada gunanya bagi masyarakat. {ST}