Ana

Selasa, 15 September 2015

Asap Lagi… Asap Lagi…




            Sudah beberapa tahun ini Indonesia menjadi negara penghasil asap. Asap itu dihasilkan dari lahan yang terbakar di Sumatra dan Kalimantan. Lahan itu ada yang sengaja dibakar, ada juga yang tidak sengaja terbakar.
            Daerah yang luas dan tidak adanya akses menuju ke sana membuat api yang menyala tidak terkendali. Api bisa menyebar dengan mudah apalagi didukung dengan musim kemarau kering di mana hujan tidak kunjung turun.
            Saya sangat prihatin dengan keadaan ini. Makin sedih rasanya karena cukup banyak keluarga dan kenalan saya yang harus terkena dampaknya. Papah dan Mamah yang saat ini tinggal di Palangkaraya harus hidup di tengah asap. Papah sampai batuk-batuk karena adanya asap ini. Kami, anak-anaknya, sudah menyarankan supaya Papah dan Mamah untuk sementara mengungsi dulu ke Jakarta. Namun mereka tidak bersedia. Akhirnya kami hanya menyarankan mereka untuk tetap tinggal di dalam rumah dan memakai masker kalau pergi ke luar rumah.
            Saya cukup mengerti apa penyebab asap dan tips saat berada di tempat yang dipenuhi asap. Cukup mudah bagi saya untuk membuatnya dalambentuk tulisan. Saya langsung menyatakan bersedia membuat tulisan di sebuah media nasional bermoto “Amanat Hati Nurani Rakyat”. Tulisan itu sebenarnya adalah tulisan daur ulang dari tulisan yang saya buat tahun lalu dan dimuat di Bobo Online.
            Di dalam artikel itu, saya menuliskan penyebab dan tips untuk menghadapi asap. Saya tidak menuliskan solusinya, terutama solusi jangka panjang. Itu karena belum ada solusi yang dapat saya lakukan, atau juga dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Kalau usulan solusi seperti rekayasa cuaca, memindahkan air laut, mengalirkan aliran sungai, sudah terpikirkan oleh saya. Tulisan ini akan berlanjut setelah saya mendapatkan pengetahuan baru yang lebih berguna bagi kehidupan.
            Dalam artikel untuk anak-anak itu, saya menuliskan beberapa tips ketika sedang berada di tempat yang banyak asapnya, di negeri di asap. Tips ini sebenarnya berlaku juga untuk semua manusia yang bernafas menggunakan oksigen. Hanya ada 1 tips tambahan khas anak-anak karena menyarankan untuk melaporkannya kepada orang dewasa yang ada di sekitarnya. Semoga saja tips ini ada gunanya bagi masyarakat. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini