Ana

Senin, 17 Agustus 2015

Upacara Bendera


            Upacara bendera adalah hal yang rutin saya ikuti ketika saya sekolah dulu. Upacara bendera itu diadakan setiap hari Senin di lapangan sekolah. Seingat saya, sepanjang SD dan SMP selalu ada upacara bendera setiap Senin, dengan perlengkapan wajib berupa topi. Selain hari Senin, upacara juga dilakukan saat ada hari-hari penting, seperti peringatan kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus.
            Saat SMA, upacara tidak dilakukan setiap Senin. Sepertinya alasannya karena alasan praktis. Kenyataan ini saya sambut gembira karena sebenarnya saya tidak terlalu suka mengikuti upacara. Berdiri berjam-jam di lapangan yang disinari matahari bukanlah kegemaran saya. Yang lebih nyebelin adalah mengenakan pakaian dan harus bersikap seragam.
            Upacara makin jarang saya ikuti ketika saya bertumbuh dewasa. Saat kuliah dan kerja, rasanya tidak sampai 10 kali saya mengikuti upacara bendera. Saat ini, saat catatan ini ditulis, saya sudah bertahun-tahun tidak mengikuti upacara bendera. Saya hanya mengamatinya dari jauh, atau dari TV saja.
            Makin jarang saya mengikuti upacara, justru saya malah makin tahu dan menghayati makna upacara. Upacara adalah tanda penghormatan. Keteraturan atau ritual dalam upacara, adalah simbol  yang mengandung makna. Simbol terbesar dalam upacara bendera tentu saja bendera yang menjadi lambang negara. Mengibarkan bendera dengan diiringi lagu kebangsaan adalah tanda penghormatan dan cinta kepada negara.
            Walaupun makin mendalami maknanya, bukan berarti saya bersedia mengikuti upacara. Apalagi kalau mengikuti upacara bendera itu adalah pilihan. Artinya boleh ikut, boleh juga tidak. Saya sudah pasti memilih tidak ikut upacara. Berdiri bersama-sama, walaupun “enggak ngapa-ngapain”, membuat saya lelah, dan bosan. Lebih baik saya memilih kegiatan lain untuk lebih menghayati kemerdekaan negara kita. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini