Ulat kaki seribu adalah binatang
yang sering saya jumpai semasa kecil di Kalimantan dulu. Ulat ini berkaki
banyak. Pasti dia dinamakan kaki seribu karena jumlah kakinya yang banyak itu.
Apakah benar jumlah kakinya memang seribu? Ternyata enggak, lo. Jumlah kakinya
hanya beberapa puluh. Ada juga yang mencapai ratusan, tergantung jenisnya. Yang
pasti jumlahnya genap.
Sudah sejak lama saya cukup tertarik
dengan ulat ini. Dulunya saya pikir ulat ini sama seperti ulat lainnya, yang
akan berubah menjadi kupu-kupu atau ngengat. Ternyata tidak demikian. Ulat ini
berbentuk ulat seumur hidupnya.
Beberapa orang agak takut dan “geli”
melihat ulat ini. Saya sih tidak. Ulat ini menjadi semacam “mainan” saya waktu
kecil. Saya dan kakak saya sering mengganggu ulat-ulat malang yang berada di
sekitar rumah kami. Kami memburunya sampai tubuhnya menggulung. Ya, ulat kaki
seribu menggulung tubuhnya ketika ada gangguan. Kadang-kadang, ulat-ulat ini
kami lemparkan ke kandang ayam. Ayam-ayam peliharaan Mamah itu dengan sukacita
menyantap ulat bernasib malang itu.
Setelah bertahun-tahun tinggal di
Jakarta, saya jarang bertemu dengan ulat kaki seribu. Di rumah kami, yang
terletak di tengah kota, hampir tidak ada ulat jenis ini. Yang ada ulat-ulat
kecil yang kelak akan berubah menjadi kupu-kupu. Ular malah pernah ada.
Tak heran kalau anak-anak yang
tumbuh di Jakarta tidak familiar dengan ulat kaki seribu. Beberapa teman saya
ketakutan setengah mati ketika melihat ulat kecil ini. Mereka menjerit-jerit
panik melihat ulat yang bisa dilenyapkan dengan sekali injak.
Ketika kembali ke Kalimantan, saya
bertemu lagi dengan ulat kaki seribu. Saya menemukannya di beberapa tempat.
Yang ada di foto ini adalah ulat yang saya temui di daerah Tangkiling, daerah
bukit wisata di Kalimantan Tengah. Saya memotretnya sebagai kenangan pada masa
lalu saya yang diwarnai oleh ulat kaki seribu.
Ketika menuliskan catatan ini, saya
baru mengetahui beberapa fakta tentang ulat kaki seribu. Hewan bernama keren
milipede ini termasuk dalam filum Arthropoda. Kebanyakan mereka adalah
herbivora yang memakan daun-daunan dan sisa tumbuhan. Kotoran yang dikeluarkan
mengandung zat hara yang baik bagi kesuburan tanah. Karena itulah ulat kaki
seribu tinggal di daerah berhutan seperti Kalimantan. {ST}