Ana

Jumat, 07 Agustus 2015

Pembantu yang Melarikan Diri ke Gereja




            Suatu kali, di gereja kami, ada seorang perempuan yang tidak dikenal. Kehadirannya menarik perhatian orang yang ada di situ. Bagaimana tidak, hampir semua orang yang ada di gereja ini saling mengenal. Namun, tidak ada orang yang pernah mengenal perempuan itu.
Awalnya saya tidak terlalu memerhatikan perempuan itu karena sedang sibuk di perpustakaan. Beberapa orang teman yang menceritakan keberadaannya. Ada yang menanyakan tentang dia kepada saya. Saya pergi menghampiri perempuan misterius itu demi menjawab pertanyaan. Saat itulah saya melihatnya pertama kali.
Perempuan itu duduk sendirian sambil tertunduk. Sepertinya dia sedang berdoa. Wajahnya sangat sedih. Matanya berkaca-kaca. Enggak perlu keahlian khusus untuk mengetahui kalau dia sedang sedih dan berbeban berat.
Seorang teman ada yang bertanya padanya. Dengan menangis, perempuan itu bercerita kalau dia kabur dari majikannya dan baru keluar dari yayasan. Hanya dengan mendengar sebaris kalimat itu, orang-orang, termasuk saya, sudah bisa menebak apa profesi terakhirnya. Sepertinya dia (pernah) berprofesi sebagai pembantu.
Teman saya, orang yang menanyainya itu, memberikan makanan yang saat itu berlebih. Dia juga menunjukkan tempat minum dan toilet yang boleh digunakan. Memang seperti itulah yang seharusnya dilakukan oleh gereja pada orang yang memerlukan.
Apa yang dilakukan oleh teman saya itu saya pandang sebagai perbuatan baik yang memang sudah seharusnya dilakukan. Namun, tidak demikian pandangan beberapa ibu yang juga ada di situ. Ada yang berpandangan mungkin perempuan itu adalah penipu. Ada juga yang bercerita tentang orang-orang yang terlihat memerlukan pertolongan ternyata adalah “penjahat”.
Gereja kami memang beberapa kali didatangi oleh orang yang tidak berniat benar-benar bertobat. Orang-orang itu memanfaatkan kebaikan dan fasilitas gereja untuk menyembunyikan jejak. Bahkan ada yang sampai diborgol polisi di depan gereja karena perbuatannya di masa lalu. Yah, semoga saja yang ini tidak demikian adanya. Semoga saja gereja kami bisa menjadi saluran berkat bagi si mbak yang baru kabur dari majikannya itu. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini