Suatu kali, di gereja kami, ada
seorang perempuan yang tidak dikenal. Kehadirannya menarik perhatian orang yang
ada di situ. Bagaimana tidak, hampir semua orang yang ada di gereja ini saling
mengenal. Namun, tidak ada orang yang pernah mengenal perempuan itu.
Awalnya saya
tidak terlalu memerhatikan perempuan itu karena sedang sibuk di perpustakaan.
Beberapa orang teman yang menceritakan keberadaannya. Ada yang menanyakan
tentang dia kepada saya. Saya pergi menghampiri perempuan misterius itu demi
menjawab pertanyaan. Saat itulah saya melihatnya pertama kali.
Perempuan itu
duduk sendirian sambil tertunduk. Sepertinya dia sedang berdoa. Wajahnya sangat
sedih. Matanya berkaca-kaca. Enggak perlu keahlian khusus untuk mengetahui
kalau dia sedang sedih dan berbeban berat.
Seorang teman
ada yang bertanya padanya. Dengan menangis, perempuan itu bercerita kalau dia
kabur dari majikannya dan baru keluar dari yayasan. Hanya dengan mendengar
sebaris kalimat itu, orang-orang, termasuk saya, sudah bisa menebak apa profesi
terakhirnya. Sepertinya dia (pernah) berprofesi sebagai pembantu.
Teman saya,
orang yang menanyainya itu, memberikan makanan yang saat itu berlebih. Dia juga
menunjukkan tempat minum dan toilet yang boleh digunakan. Memang seperti itulah
yang seharusnya dilakukan oleh gereja pada orang yang memerlukan.
Apa yang
dilakukan oleh teman saya itu saya pandang sebagai perbuatan baik yang memang
sudah seharusnya dilakukan. Namun, tidak demikian pandangan beberapa ibu yang
juga ada di situ. Ada yang berpandangan mungkin perempuan itu adalah penipu.
Ada juga yang bercerita tentang orang-orang yang terlihat memerlukan
pertolongan ternyata adalah “penjahat”.
Gereja kami
memang beberapa kali didatangi oleh orang yang tidak berniat benar-benar
bertobat. Orang-orang itu memanfaatkan kebaikan dan fasilitas gereja untuk
menyembunyikan jejak. Bahkan ada yang sampai diborgol polisi di depan gereja
karena perbuatannya di masa lalu. Yah, semoga saja yang ini tidak demikian
adanya. Semoga saja gereja kami bisa menjadi saluran berkat bagi si mbak yang baru
kabur dari majikannya itu. {ST}