Ana

Jumat, 03 Juli 2015

Tangisan Sang Tentara Bertubuh Tegap


            Tanpa sengaja saya membaca sebuah judul berita tentang seorang tentara yang mendadak lunglai ketika melihat jenazah anaknya. Tidak hanya 1 orang anak, tetapi sekaligus 2. Tentara itu bernama Bapak Sahata Sihombing, yang bertugas di Natuna.
            Kedua anaknya, Ester dan Rita, menjadi korban dalam musibah jatuhnya pesawat Hercule C-130 di Medan. Kedua anaknya ini memang tinggal di Medan. Mereka mau mendatangi orang tuanya yang bertugas di Natuna karena sedang libur sekolah. Kedua anak yang belum genap berusia 20 tahun itu memilih untuk naik oesawat Hercules karena biasanya ada pengurangan biaya untuk anak tentara.
            Pak Sahata, dikabarkan tetap tenang ketika mendapat kabar jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh anaknya itu. Entah karena dia tentara, atau dia kepala keluarga, ketenangannya memang diperlukan untuk menenangkan keluarga lainnya. Pak Sahata masih berjalan dengan langkah tegap ketika tiba di rumah sakit tempat jenazah anaknya. Namun ketenangannya itu runtuh seketika saat melihat jenazah kedua anaknya.
            Tentara yang biasanya tegas itu sesenggukan menangis. Langkah tegapnya menghilang. Bapak Sihombing ini sampai terduduk karena tubuhnya terasa lunglai. Bagaimana pun, bapak ini tetaplah seorang manusia yang bisa merasa sedih ketika kehilangan. Semoga saja dia dan seluruh keluarganya diberi kekuatan dan penghiburan untuk menjalani kehidupan selanjutnya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini