Setiap
kali Lebaran tiba, banyak pekerja urban di Jakarta yang kembali ke kampung halamannya.
Jakarta menjadi kekurangan tenaga kerja, termasuk para asisten rumah tangga
yang biasanya menyiapkan makanan di rumah. Jakarta menjadi lumpuh untuk
sementara.
Cara
mudah menyelesaikan masalah ini adalah dengan membeli makanan. Namun, membeli
makanan juga bukan hal yang mudah dan praktis. Membeli makanan dengan
meninggalkan rumah menimbulkan masalah baru. Rumah harus ditinggalkan kosong
tanpa penunggu atau meninggalkan anak-anak kecil tanpa orang dewasa. Masalah
ini bisa diatasi dengan membeli makanan yang diantarkan ke rumah.
Dari
informasi yang berseliweran di media sosial, ada banyak orang kenalan saya yang
membagikan nomor-nomor telepon pemesanan makanan. Beberapa brand memang ada yang memiliki nomor khusus untuk pemesanan makanan
yang diantarkan. List nomor telepon itu ditambah pula dengan beberapa restoran
yang memiliki nomor telepon “biasa”.
Selain
nomor-nomor telepon pesan antar, ada juga informasi tentang tempat-tempat
persinggahan di sepanjang jalur mudik. Kalau dilihat-lihat, jalur itu menuju ke
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada juga yang seputar Jawa Barat.
Saya
tahu, pasti banyak orang yang sengaja menyimpan nomor-nomor telepon itu untuk
menghadapi libur Lebaran kali ini. Saya juga menyimpannya di telepon genggam
saya. Siapa tahu suatu saat nanti diperlukan. {ST}