Saya
agak terganggu dengan sebuah iklan yang sering beredar di media sosial. Iklan
itu memuat tulisan “ambilah taksi”. Sepertinya ini adalah terjemahan (bebas)
dari Grab Taxi, salah satu aplikasi untuk menghubungkan taksi dan calon
penumpang.
Ada
2 hal yang membuat saya agak terganggu. Keduanya termuat dalam 1 kata: ambilah.
Ambil dalam bahasa Indonesia lebih cocok bila disandingkan dengan kata benda
yang bisa dibawa. Misalnya ambil tas, dompet, bolpoin. Ambil juga sering
digunakan untuk sebuah pilihan, misalnya saat mengambil keputusan.
Selain
penggunaannya yang saya rasa kurang tepat. Penulisannya juga kurang tepat.
Kalau yang dimaksud adalah ambil + lah, maka seharusnya dituliskan menjadi
ambillah, bukan ambilah. Huruf L-nya ada 2. Kalau huruf L-nya 1, berarti gabungan kata ambil +
ah.
Perasaan
terganggu ini mungkin hanya terjadi pada saya, yang memang peduli dengan
penggunaan bahasa Indonesia. Bagi kebanyakan orang, mau L-nya 1 atau 9 artinya sama-sama saja. Apalagi penulisan
itu menjadi bagian bahasa iklan. Mungkin ada yang menganggapnya bagian dari
kreativitas. {ST}