Hampir
setiap pagi saya melewati sebuah taman tak jauh dari Stasiun Cikini. Taman ini
terletak di muara Jalan Cilacap. Ada tulisan dari logam bercat merah yang
menjadi penandanya. Namanya Taman Cilaca. Iya, benar. Cilaca. Enggak ada P-nya.
Hampir
setiap kali melewati taman ini, saya berniat memotret tulisan yang kurang itu.
Rencananya sebagai bagian dari tulisan-tulisan yang enggak penting-penting amat
di blog ini. Namun, niat itu tidak kunjung kesampaian. Selain karena niatnya
memang tidak kuat, saya juga tidak sempat. Ketika melewati tempat ini, biasanya
saya sedang mengemudikan mobil dengan kondisi jalan yang lengang.
Saat
ini, ketika catatan ini dibuat, pemotretan tulisan Taman Cilaca tidak
dipastikan tidak akan pernah terjadi. Ada apakah gerangan? Apakah tamannya
berubah? Ataukah penulisannya berubah menjadi Taman Cilacap? Tidak
saudara-saudara. Memang benar tulisannya berubah. Berubah menjadi TAM, 3 huruf
di bagian depan saja.
Setelah
berhari-hari melewati taman berjudul TAM itu, saya jadi menduga-duga apa yang
sebenarnya terjadi. Mungkin saja pihak yang bertanggung jawab memelihara taman
berniat memperbaiki tulisannya. Kalau saya amati, tulisan itu memang harus
dibongkar bila mau diperbaiki. Tidak ada space lagi untuk meletakkan huruf P di
akhir tulisan Taman Cilaca.
Saya
juga menduga mungkin ada yang mencuri bahan yang membentuk tulisan Taman Cilaca
itu. Berhubung cara mengambilnya susah, maka pengerjaannya belum selesai. Kalau
ini, sih, memang prasangka buruk. Saya berharap tidak terjadi. Semoga saja,
taman itu makin terpelihara. Tulisan yang hilang akan diganti menjadi tulisan
yang benar. {ST}