Ana

Rabu, 03 Juni 2015

Taman Cilaca




            Hampir setiap pagi saya melewati sebuah taman tak jauh dari Stasiun Cikini. Taman ini terletak di muara Jalan Cilacap. Ada tulisan dari logam bercat merah yang menjadi penandanya. Namanya Taman Cilaca. Iya, benar. Cilaca. Enggak ada P-nya.

            Hampir setiap kali melewati taman ini, saya berniat memotret tulisan yang kurang itu. Rencananya sebagai bagian dari tulisan-tulisan yang enggak penting-penting amat di blog ini. Namun, niat itu tidak kunjung kesampaian. Selain karena niatnya memang tidak kuat, saya juga tidak sempat. Ketika melewati tempat ini, biasanya saya sedang mengemudikan mobil dengan kondisi jalan yang lengang.

            Saat ini, ketika catatan ini dibuat, pemotretan tulisan Taman Cilaca tidak dipastikan tidak akan pernah terjadi. Ada apakah gerangan? Apakah tamannya berubah? Ataukah penulisannya berubah menjadi Taman Cilacap? Tidak saudara-saudara. Memang benar tulisannya berubah. Berubah menjadi TAM, 3 huruf di bagian depan saja.

            Setelah berhari-hari melewati taman berjudul TAM itu, saya jadi menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin saja pihak yang bertanggung jawab memelihara taman berniat memperbaiki tulisannya. Kalau saya amati, tulisan itu memang harus dibongkar bila mau diperbaiki. Tidak ada space lagi untuk meletakkan huruf P di akhir tulisan Taman Cilaca.

            Saya juga menduga mungkin ada yang mencuri bahan yang membentuk tulisan Taman Cilaca itu. Berhubung cara mengambilnya susah, maka pengerjaannya belum selesai. Kalau ini, sih, memang prasangka buruk. Saya berharap tidak terjadi. Semoga saja, taman itu makin terpelihara. Tulisan yang hilang akan diganti menjadi tulisan yang benar. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini