Ana

Jumat, 19 Juni 2015

Penghuni Bawah Jembatan




            Saya sering mencari jalan baru ketika menghadapi kemacetan. Bukan jalan baru juga, sih. Tepatnya rute baru. Baru-baru ini, saya mengganti rute pergi ke kantor setelah menemukan jalan yang tidak terlalu padat kendaraannya saat pagi.

            Rute baru itu melalui Jalan Kramat 6, kemudian belok kiri di jalan inpeksi kali, kemudian belok kanan di Jalan Raden Saleh. Jalan ini saya ambil berkat rekomendasi sari adik saya yang pernah melewati jalan ini ketika naik taksi.

            Saat menyusuri jalan inspeksi kali, saya bisa melihat pemandangan di tepian kali yang baru direnovasi itu. Tampilannya menjadi lebih rapi. Lebih bersih dan juga lebih kokoh. Saya juga bisa melihat pemandangan di bawah jembatan yang menjadi bagian Jalan Raden Saleh. Di bawah jembatan itu ternyata ada “pemukiman”.

            Ya, di bawah jembatan itu banyak orang yang  bermukim. Hal itu bisa diketahui dari jemuran pakaian dan kasur-kasur yang terlihat. Terlihat juga manusia-manusia yang bergerak-gerak melakukan sesuatu.

            Saya yang selalu dalam posisi nyetir mobil bila lewat jalan ini, tidak bisa mengamati dengan lebih cermat. Kalau dilihat sekilas, pemukiman di bawah jembatan ini dihuni oleh beberapa orang, tidak hanya seorang saja.

            Orang-orang itu, bermukim di bawah jembatan tentunya karena tidak memiliki tempat tinggal lagi. Bawah jembatan memang adalah atap yang bisa melindungi dari teriknya sinar matahari dan hujan. Namun, bangunan ini tanpa dinding. Hmmm… Ada sih dinding kokoh di salah satu sisinya. Dinding bagian lainnya nyaris tidak ada. Kalaupun ada, bahannya adalah material yang tidak tahan cuaca.

“Alamat” mereka ini tentunya bukanlah alamat resmi. Sebagian besar dari mereka sebenarnya bukanlah orang yang berhak tinggal di properti itu. Dari timbunan dan karung-karung yang sekilas terlihat, sepertinya sebagian dari mereka berprofesi sebagai pemulung.

            Saya sendiri agak prihatin melihatnya. Sama seperti keprihatinan saya ketika melewati tepi rel. Masih banyak warga negara ini yang terpaksa hidup tidak layak karena tidak mampu. Semoga saja ada orang-orang yang tergerak untuk mengubah keadaan ini menjadi lebih baik. Semoga, suatu saat nanti, tidak ada lagi orang yang terpaksa tinggal di bawah jembatan. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini